Dalam sebuah konspirasi busuk Hasan Al Banna akhirnya mati kehabisan darah di rumah sakit tanpa mendapatkan pertolongan. Lukanya tidak parah sebab setelah ditembak justeru dia yang memapah pengawalnya yang luka parah ke rumah sakit.
Ia meninggal sebab pihak rumah sakit telah mendapatkan perintah agar membiarkannya sampai mati. Di kamar rumah sakit bukan dokter yang berdiri menemaninya tapi seorang polisi bersenjata lengkap yang menunggu sampai ia betul-betul tewas.
Sayyid Quthb di gantung oleh orang yang selama ini memanggilnya abang. Kepala penjara yang setiap hari menyiksanya menyatakan dengan tegas dihadapan adik perempuannya bahwa kalian orang baik bahkan orang terbaik yang ada di negara ini. Tapi tetap saja Sayyid Qutub digantung.
Zainab Al Ghazali seorang ibu tidak berdosa harus menjadi santapan anjing lapar di penjara sempit dan berbau. Berhari-hari, berbulan-bulan bahkan sampai bertahun tahun ia tinggal dalam sel penyiksaan itu. Padahal ia hanya seorang perempuan biasa yang setiap hari menyampaikan ceramah dari satu rumah ke rumah yang lain, dari satu majlis ke majlis yang lain.
Antum tahu ikhwah mengapa mereka mendapatkan semua itu? Karena mereka sedang memperjuangkan Islam yang menegara.
Hari ini kita hanya di cemooh, kita hanya dikomentari oleh orang-orang yang tidak paham terhadap apa yang kita yakini ini. Kita hanya di ancam untuk dibubarkan. Belum diminta menyerahkan nyawa.
Tetaplah di sini, biar mereka faham mengapa kita begitu mencintai dakwah ini. Tegarlah di sini sampai akhirnya Allah memanggil kita dengan keridhaannya...
-Ustadz Ahsanur Ahmad, Lc-
=================================================
And again, taujih dari Ustadz Ahsanur Ahmad di atas semakin mengokohkan dan menguatkan diri, menambah rasa syukur yang semoga hanya akan berhenti ketika telah tiba masa berjumpa dengan husnul khotiman.
Karena komentar tentang kesiapan akan pilihan yang kami ambil dari para musuh dakwah atau orang-orang yang sama sekali tak pernah mencicipi jalan ini memang tak sebanding dengan pengorbanan yang telah dilakukan oleh para pelopor dakwah ini. Ah, it's really nothing to compare it to...
Maka saya tak akan berhenti. Karena perjalanan dakwah ini tiada penghujung. Kami bukan pemula, dan bukan pula penghujung, melainkan penyambung. Karena itu kami tak akan berhenti hanya karena dikomentari oleh orang-orang yang tak mengerti, namun mau berepot-repot memikirkan dan mengurusi kami :') Terima kasih, kalian telah semakin menguatkan kami, saya khususnya..
yup, ini belum seberapa...
ReplyDeleteini baru titian pertama dari ribuan anak tangga prjalanan dakwah kita...
ini baru seujung kuku dari kesulitan dan kepayahan perjuangan para pendahulu kita...
"apakah manusia mengira bahwa mrk akan dibiarkan mengatakan 'kami telah beriman' sedangkan merk tidk/belum diuji' (al-ankabut:2)"
*peluuuk*
Deleteikuuuuuutttt hehehe
DeleteHeeeeh hahaha
DeleteIkut menyimak karena mungkin jika hal itu terjadi pada saya... blum tentu aku sekuat mereka utk mempertahankan aqidah yang kuyakini... thanks pencerahannya...
ReplyDeletebenar mas.. saya pun :)
Deletedan meskipun sayyid quthb mendekam di penjara, beliau tetap selalu menulis.. maha karya beliau yg ditulis dlm penjara adalah: tafsir fi dzilalil quran..
ReplyDeletebenar mbak uswah.. :')
Deletesemangat kak dini :)
ReplyDelete(^.^)9
DeleteTak Akan surut walao selangkah, Tak Akan henti Walao sejenak :')
ReplyDeletecita kamii hidup mulia, atau syahid mendapat syurga :')
Deletesaya selalu ada dibelakangmu teman!!
ReplyDeleteJalan bareng aja yuk ah
Deletekaum yang akan menjadi besar tentunya di uji dengan guncangan yang semakin dahsyat, semakin besar guncangan itu maka semakin teruji kesolidan dan kekokohannya..
ReplyDeleteakhir2 ini kita menyaksikan pemberitaan yang sungguh tidak adil, konspirasi jahat penguasa negara dan media yang kong kalikong memojokan jamaah dakwah..tapi yakinlah bahwa goncangan itu adalah ujian Allah yang akan berakhir dengan sebuah kemanisan asal menghadapinya dengan cinta, kerja dan harmoni...
Shohih bang. Salah seorang teman saya bilang, dakwah ini sedang mengalami sunnatullah, ditampakkan orang2 yg terang benderang memusuhinya, meski dakwah itu sendiri tak pernah mencari musuh :')
Deletekak.. ini buku, terbitan kapan..
ReplyDeleteini beneran yang paragraf pertama itu.
Iyak, ntar saya tanyai suami ya, sama2 lagi belajar ini hehe
Deletenyimak..!
ReplyDeleteSip. Gratis :p
Delete