Abu Hurairah r.a. mengatakan bahwa Nabi Shallahu 'Alaihi Wasallam. bersabda, “Di antara rumahku dengan mimbarku terletak sebuah raudhah (taman) dari taman-taman surga. Mimbarku itu ada di atas telagaku.” (HR. Bukhari no. 1196)
Jamaah haji dan umroh tentulah akan menggunakan kesempatan selama berada di Madinah untuk berdoa di Raudhah. Raudhah, tempat yang selalu ramai, sama sekali tak pernah sepi.
Di postingan Menuju Umroh Hari ke 3, Jeng Una sempat bertanya:
"Ke Raudhah aku gak suka mbak. Desek-desekan gitu T.T
Aku masih nggak ngerti aja mbak. Aku nggak bisa nerima kok katanya doa di sana makbul. Apa beda sama doa di tempat lain T.T
Mohon ditanggapi mbak."
Iya, memang untuk menuju Raudhah itu berdesak-desakan luar biasa. Berbeda dengan jamaah pria yang bebas ke Raudhah 24 jam, jamaah perempuan tak bisa kapan saja. Kenapa? Ya karena Raudhah ini letaknya di area shalat pria. Jadi, kalau yang perempuan mau ke sana, harus menunggu petugas membuka batas shalat. Biasanya, jadwal untuk perempuan ke Raudhah itu selepas shalat Subuh dan Isya. Dan harus mengantri.
Saya pun merasakannya. Malam itu saya berniat ke Raudhah. Teman-teman sekamar sepertinya sudah pulang duluan, sebagian memilih tidak ke Raudhah karena ada yang sudah pernah ketika melaksanakan ibadah haji tahun 2006. Karena saya tak tau kapan lagi saya akan ke Masjid Nabawi, maka saya putuskan untuk ikut mengantri di barisan jamaah dari berbagai negara: Turki, India, Pakistan, Indonesia. Tau sendiri kan postur orang Turki dan Pakistan itu gedenya gimana? I didn't care, saya tetap mengantri. Abisnya kalo bukan hari itu, kapan lagi saya bisa ke Raudhah.
Begitu pagar pembatas dibuka, bertaburanlah antrian berlari menuju Raudhah. Saya ingin ikut lari, tapi gak kuat kakaaak. Kakinya hanya mampu dipake buat berjalan. Kalo dipaksakan lari khawatir ntar ga bisa balik ke hotel muehuehuehe.
Begitu tiba di area Raudhah, Maasya Allaah jamaah ruaameee luar biasa. Mau shalat pun harus saling berjaga, membentuk lingkaran, mengulurkan tangan agar yang sedang shalat tidak terinjak oleh jamaah yang lain.
Saya menangis sejadi-jadinya, mengucapkan shalawat kepada Baginda Rasulullah sebanyak-banyaknya, berdoa di dalam hati, meminta pada Allah agar saya dan suami diundang lagi ke haramain untuk laksanakan ibadah haji.
Oh iya, kalo untuk jamaah perempuan, di area Raudhah dikasih hijab/pembatas untuk menutupi makam Rasulullah dan 2 makam sahabat: Abu Bakar dan Sayyidina Umar. Ziarah ke makan Rasulullah dan 2 sahabat adalah khusus untuk laki-laki. Wanita tidak dibolehkan melakukan ziarah kubur, sebagaimana sabda Baginda Rasulullah: "Allah melaknat wanita-wanita yang berziarah kubur" (HR. Ashabus Sunan, Shahih)
Jadi, itu foto-foto yang di atas, semuanya suami saya yang capture. Suami saya cerita, selepas subuh ketika akan shalat di Raudhah, dia disediakan tempat oleh askar, sekat yang di dekat tiang langsung ditutup sehingga yang ngantri di belakang jadi tak bisa masuk, duh kinda so special ya, jadi iri dan mau ke sana lagi T_T. Saat masuk Raudhah, suami saya langsung bergegar, tak percaya bisa shalat dan berdoa di sana cukup lama. Alhamdulillaah.
Oiya, menjawab pertanyaan Una nih, sebenarnya sih udah saya jawab di post tempat Una bertanya. Tapi disalin di sini lagi gpp deh hehe.
Raudhah itu hanya 1 dari sekian banyak tempat mustajab untuk berdoa. Di Mekkah dan Madinah, ada 5 tempat yang mustajab untuk berdoa:
1. Di Multazam
Dari Ibnu Abbas r.a bahwa Rasulullah saw bersabda:
“Multazam adalah tempat dikabulkannya doa. Tidak ada satu pun doa seorang hamba di Multazam kecuali akan dikabulkan.” (HR. Ahmad dalam Musnad Imam Ahmad Jilid V, hal. 347).
2. Di bawah Pancuran/Talang Emas/Hijir Ismail
Diceritakan dalam kitab Fi Rihaabil Baitil Haram bahwa suatu hari Nabi Ismail menyampaikan keluhan kepada Allah SWT tentang panasnyakotaMekkah. Kemudian Allah swt menurunkan wahyu kepada Nabi Ismail AS, “Sekarang Aku buka Hijirmu salah satu pintu surga yang dari pintu itu keluar hawa dingin untuk kamu sampai hari kiamat nanti”.
Tempat yang terletak antara rukun Syamin dan rukun iraqi ini dipercaya menjadi salah satu tempat mustajab untuk berdoa. Di sinilah Nabi Ismail as pernah tinggal bersama ibunya, Siti Hajar, dan keduanya pun di makamkan di tempat ini. Hijir Ismail dipagari oleh tembok rendah yang disebut juga dengan al-Hatim berbentuk setengah lingkaran dan merupakan bagian dari Ka’bah.
3. Di bukit Shafa dan Marwah
Diriwayatkan dari Jabir dari Abdullah bahwa Rasulullah saw pergi menuju Shafa hingga melihat Ka’bah, lalu mengucapkan kalimat tauhid, tahmid, dan takbir sebanyak tiga kali, kemudian berdoa sesuai dengan apa yang beliau kehendaki. (HR. An Nasa’i dalam Kitab Manasik al Hajj, Jilid V, hal. 241)
4. Di belakang Maqam Ibrahim
Dalam kitab Qadhaya al Mar’ah fi al Hajj wa al Umrah, Dr. ‘Ablah Muhammad al Kahlawi menuliskan bahwa “di antara keutamaan Maqam Ibrahim ialah dikabulkannya setiap doa yang dipanjatkan disana”.
5. Di Raudhah
Terdapat sebuah tempat yang merupakan bagian dari Masjidil Haram dengan julukan taman surga. Tempat ini disebut dengan ar Raudhah. Ar Raudhah adalah ruang di antara mimbar dan makam Rasulullah saw. Tentang keutamaan Raudhah tergambar dalam hadits berikut.
Rasulullah bersabda:
“Tempat antara rumahku dan mimbarku adalah taman dari taman-taman surga.” (HR. Muslim)
Gitu kira-kira bedanya dengan doa di tempat lain, ya karena raudhah itu istimewa, bernilai historis, pernah 'dijejaki' Baginda Rasulullah, gitu :)
Oiya, menjawab pertanyaan Una nih, sebenarnya sih udah saya jawab di post tempat Una bertanya. Tapi disalin di sini lagi gpp deh hehe.
Raudhah itu hanya 1 dari sekian banyak tempat mustajab untuk berdoa. Di Mekkah dan Madinah, ada 5 tempat yang mustajab untuk berdoa:
1. Di Multazam
Dari Ibnu Abbas r.a bahwa Rasulullah saw bersabda:
“Multazam adalah tempat dikabulkannya doa. Tidak ada satu pun doa seorang hamba di Multazam kecuali akan dikabulkan.” (HR. Ahmad dalam Musnad Imam Ahmad Jilid V, hal. 347).
2. Di bawah Pancuran/Talang Emas/Hijir Ismail
Diceritakan dalam kitab Fi Rihaabil Baitil Haram bahwa suatu hari Nabi Ismail menyampaikan keluhan kepada Allah SWT tentang panasnyakotaMekkah. Kemudian Allah swt menurunkan wahyu kepada Nabi Ismail AS, “Sekarang Aku buka Hijirmu salah satu pintu surga yang dari pintu itu keluar hawa dingin untuk kamu sampai hari kiamat nanti”.
Tempat yang terletak antara rukun Syamin dan rukun iraqi ini dipercaya menjadi salah satu tempat mustajab untuk berdoa. Di sinilah Nabi Ismail as pernah tinggal bersama ibunya, Siti Hajar, dan keduanya pun di makamkan di tempat ini. Hijir Ismail dipagari oleh tembok rendah yang disebut juga dengan al-Hatim berbentuk setengah lingkaran dan merupakan bagian dari Ka’bah.
3. Di bukit Shafa dan Marwah
Diriwayatkan dari Jabir dari Abdullah bahwa Rasulullah saw pergi menuju Shafa hingga melihat Ka’bah, lalu mengucapkan kalimat tauhid, tahmid, dan takbir sebanyak tiga kali, kemudian berdoa sesuai dengan apa yang beliau kehendaki. (HR. An Nasa’i dalam Kitab Manasik al Hajj, Jilid V, hal. 241)
4. Di belakang Maqam Ibrahim
Dalam kitab Qadhaya al Mar’ah fi al Hajj wa al Umrah, Dr. ‘Ablah Muhammad al Kahlawi menuliskan bahwa “di antara keutamaan Maqam Ibrahim ialah dikabulkannya setiap doa yang dipanjatkan disana”.
5. Di Raudhah
Terdapat sebuah tempat yang merupakan bagian dari Masjidil Haram dengan julukan taman surga. Tempat ini disebut dengan ar Raudhah. Ar Raudhah adalah ruang di antara mimbar dan makam Rasulullah saw. Tentang keutamaan Raudhah tergambar dalam hadits berikut.
Rasulullah bersabda:
“Tempat antara rumahku dan mimbarku adalah taman dari taman-taman surga.” (HR. Muslim)
Gitu kira-kira bedanya dengan doa di tempat lain, ya karena raudhah itu istimewa, bernilai historis, pernah 'dijejaki' Baginda Rasulullah, gitu :)
Mudah-mudahan yang belum sempat bershalawat langsung di Raudhah, suatu hari diberikan kesempatan oleh Allah, dan yang sudah, dikasih kesempatan lagi. Aamiin :)
amiin, semoga saya bisa nyusul yah
ReplyDeleteaamiin
DeleteLuar biasa Mbak,gak bisa disebutkan dengan kata-kata :)
ReplyDeletealhamdulillaah
Deletesebenarnya semua tempat di bumi ALLAH adalah tempat mustajab untuk berdoa, namun diantara tempat-tempat itu ada yang memiliki sejarah dan riwayat yang sangat historis, terutama apabila tempat itu ternyata pernah dipakai oleh Rasulullah ataupun Nabilullah sebelum Rasullullah untuk melakukan sholat, atau kejadian2 yang sangat bersejarah yang melatarbelakanginya dan banyak lagi...olehkarena riwayat2 itulah maka hamba2 ALLAH selalu menyempatkan diri untuk beribadah dan sholat ditempat itu, tentunya dengan alasan , kalau nabi saja menyempatkan diri beribadah dan sholat di tempat itu, mengapa kita tidak melakukannya juga...,
ReplyDeletekemudian saya sebenarnyan sempat berpikiran, kenapa para jamaah Indonesia, yang sempat beribadah ke tanah suci, namun tidak mau ke raudah, dengan alasan sudah pernah beribadah ke tanah suci pada tahun sebelumnya,...
padahal saat berada ditanah suci, inilah kesempatan dan nikmat yang sungguh luarbiasa untuk menyempatkan diri beribadah dan mendekatkan diri kepada ALLAH, mengunjungi tempat2 mustajab yang ada ditanah suci, karena belum tentu kita masih memiliki kesempatan tersebut di hari esok..., dan lebih baik tinggalkan urusan dunia sejenak saat berada di tanah suci, dengan beribadah dan mendekatkan diri kepada ALLAH hingga hari terakhir jelang kembali ke tanah air....,
ini tanah suci loh...tempat segala doa menjadi makbul,..salam :)
postingan Mas Hary nih..
Deletesiip Mas, keren kupasannya
bener......panjang dan jelas :D
Delete.
sangat sepakat sama mas heri. TOP!
Deletebaca sambil bayangin jadi merinding deh mba
ReplyDeletehihihi
DeleteHadist yang sering saya baca, rasanya ingin ketempat raudah. semoga doanya terkabulkan. Selamat ya !
ReplyDeleteMasyaa Allah .... sungguh tempat yg luar biasa. Semoga sy berkesempatan seperti yg pernah mbak kunjungi. Amin
ReplyDeletetapi sekarang kan sudah beda
ReplyDeletekalo dulu orang umroh murni ibadah
sekarang dapat bonus bisa narsis
hihihi...
narsis dapat pahala dong :)
DeleteNarsis never dies
Deletenarsis. benar-benar persis.
Deleteiya.. bahaya juga ya bawa2 HP kamera dan sejenisnya pas umroh, bisa ngebelokin niat :(
Deletesmoga saya sampai jg di sana..
ReplyDeleteamin.
menyebut nama raudhah
ReplyDeletesaya jadi teringat,masjid dikampung saya namanya
raudhahtussalam.
yang kubahnya warna perak kan Mas?
Deleteiya biasa kalo orang kampung namanya islami ^__^ ahahaha
Deleteyang penting berkah, rzkinya lancar :D
.
mas reo, maasya Allaah :)
Deletepak zach dah pernah ke sana yak?
miz tia, anak jaman sekarang juga pada islami namanya :)
mudah-mudahan saya juga bisa menyusul mba.aamiin.
ReplyDeleteaamiin..
Deleteraudhah menginspirasi saya untuk bikin taman yang indah. taman surga yang ada di hati saya, maupun di pekarangan rumah saya.
ReplyDeleteYa allah gemeteraaaaaaaaan. Insya Allah nanti langsung doa di sana Insya Allah. :)
ReplyDeleteaamiin
DeleteSubhanallah, semoga kedua orang tua saya ke sana nantinya :)
ReplyDeletemerinding bacanya kakak
ReplyDeletehanya bisa menabung dan berdoa supaya bisa segera ke sana :)
aamiin ya rabb.. cemungudh kk
Deleteselalu berdo'a, semoga kelak bsa ke sana..
ReplyDeletecuma satu kata mbak, "Subhanalloh..."
ReplyDeleteSaya pasti kesana, insyaAlloh...:)
temenku bahkan udah pernah ke sana dua kali dan yang pertama waktu SMP, dan yang kedua waktu dua tahun yang lalu..
uhm..bukan temen sih, mantan..-.- *malahcurhat
aamiin ya rabb..
Deletecikiciiiewww hihihi.. ntar ke sana sama suami ya mey :)
m'ba aku ngga baca malem ini yah...udah tengah malem dan pinggangku udah minta direbahin nih...besok disambung lagi deh...insyaallah
ReplyDeletesalam sehat selalu untuk seluruh keluarga dirumah.
yahh.. encok dahh.
Delete#maklum
#maklum ..
Deletehabis panen ubi tuh.
hihihi..
Deletemana nih kang, kok gak balik2 lagi.
ohh ternyata ada yg tanya.. terus dijwab artikel..
ReplyDeletesaya jadi ngerti mbak.. nambah-nambah pengetahuan :D
padahal dulunya gak paham bgt :D
pasti orangnya gede duwur gitu ya.
hehehe iya.. alhamdulillaah :D
Deleteiya, guedee
saya gak bisa komen apa2 mb Dhini soalnya saya blum pernah kesana ...
ReplyDeletejadi cuma berharap bisa kesana.
Ilmu dan Ilmu luar biasa,
smoga amal ibadah umroh mba diterima Allah aamiin.
aamiin ya rabb
DeleteWow, good information lo mbak. Aku nyimak aja nih ya ..hehe
ReplyDeleteSemakin lama menyimak tulisan mba Dini selepas umroh jadi sedih terus bawaannya mau kesana... Kalau yang pernah aku lihat di TV beritanya itu ada askar yang menjaga agar sekeliling raudhah apalagi makam Rasululah dari orang-orang jahil yang suka 'kelihatan' seperti menyembah2 gtu. Takutnya malah jatuh ke arah syirik kalau berlebihan.
ReplyDelete*pukpuk*
DeleteNAAAH iya bener.. banyak yg salah kaprah berdoa madep makam Rasulullah, sehingga jadinya terkesan minta sama Baginda Nabi, bukan minta sama Allah. Bahkan kalo ada yg meratap2 di area raudhah *such as ngusap2 makam*, itu bisa diteriaki "Haroom haroom" sama askarnya.. masa syirik di rumah ibadah, di masjid nabi pula..
Semoga ada rezeki untuk bisa haji atau umroh. Rasanya pengen sekali.
ReplyDeleteaaamiinnn, aku juga pingin :-)
Deleteaamiin ya rabb. one day you will :)
Deletewow *tuing*tuing... keren, itu kok boleh moto2 ya.. oiya, soal wanita yg ziarah kubur dilaknat berarti haram atau mubah atau makruh.. sepengetahuanku sih boleh
ReplyDeletekalo yg bagian lelaki gpp zim bawa kamera..
Deleteiya, ada hadits yg turun setelah itu, membolehkan untuk ziarah.. wallahualam juga zim, barangkali khawatir banyak yg lebay kalo madep langsung makam rasulullah.
Kang Asep lagi sakit,
ReplyDeletebeliau minta doanya agar lekas sembuh, kembali bercanda,
dan melorotin sesuatu seperti biasa.