Jadi kemarin ceritanya sudah masuk pesawat ya?
Air Asia AK6675 |
Oke dokeh. Kami naik Air Asia destinasi Singapura dengan nomor penerbangan AK6675. Di pesawat, kami mengisi form imigrasi yang nanti akan diserahkan di loket imigrasi setibanya kami di Changi Airport nanti.
Foto pinjam dari kakipegel.wordpress.com |
Di halaman depan form itu saya membaca 1 tulisan yang sempat bikin saya sesek dengan keputusan yang baru-baru ini diambil oleh Bapak Presiden Indonesia. Intinya, death penalty to bring drugs to Singapore. Hukuman mati bagi yang menyelundupkan narkoba ke Singapura. Langsung teringat deh tentang pengedar narkoba yang beberapa waktu lalu diberikan grasi sehingga bebas dari hukuman mati. Belom nyampe Singapore aja udah pediiiih dengan perbandingan hukumnya yang sedemikian rupa. Huhuhuhu.
Form tersebut kami isi untuk kami serahkan setibanya di Terminal 1 Changi International Airport. Sekitar 1 jam 20 menit, kami akhirnya tiba di airport.
Ini adalah pengalaman pertama saya ke luar negeri. And WOW, Changi International Airport is such a great airport! Ga heran deh kalau baru-baru ini Changi Airport memenangkan penghargaan Airport of the Year 2006 oleh Skytrax. Bandara ini berhasil mengalahkan saingan ketatnya, Bandara Internasional Hong Kong, yang memenangkan penghargaan tersebut sebanyak 5 kali berturut-turut, dari tahun 2001-2005, dimana saat itu Bandara Changi Singapura hanya berhasil menjadi runner-up.
Kalo gitu kita foto-foto dulu ya di Changi Airport :p
Travelator Gate C13 |
With Lastri and Titis |
Terminal 1 Arrival Immigration, tempat cek paspor dan nyerahin form |
Sudah selesai periksa paspor |
Have the luggage |
Beres periksa paspor dan ambil tas di bagasi, rupanya diluar kami sudah dinanti oleh Ms. Xithee Ami yang baik hati. Ms. Xithee adalah temannya Kak Siti Hajaroh *salah satu person in charge program KEy Smart Travelling ini*, mereka saling kenal karena sama-sama ikut program SSEAYP (Ship for South East Asian Youth Programme). Sama-sama Siti tapi beda spelling ya hehe.
Selama di Singapore, Ms. Xithee-lah yang membawa kami kemana-mana, menjadi guide yang luarbiasa keren deh pokoknya. Dan guide dimulai dari sini.
Begitu keluar dari pintu kedatangan, setelah salaman, berkenalan, dan dikasi Singapore map, hal berikutnya yang saya tanyakan ke Ms. Xithee adalah di mana saya bisa beli SIM Card. Penting banget iniiih. Kalo pake SIM Card Indonesia bisa bangkrut sayanya. Dan Ms. Xithee pun membawa kami ke stand penjualan SIM Card di Changi Airport.
Dari foto di atas, ketebak kan bagaimana ramahnya si mbak-mbak yang melayani kami? Ramah benerrr. Yang melayani saya temannya yang 1 lagi. Bahasa Inggrisnya cepettt, saya sampai harus pardon me pardon me saat ngobrol dengan dia hahaha.
Saya langsung memilih SIM Card Sing Tel sekaligus minta diaktifkan paket Blackberry. Ada 2 pilihan harga yang ditawarkan ke saya: Yang $15 dan yang $28. Berhubung saya akan berada di Singapore dari hari Sabtu sampai dengan Senin, maka saya pun dianjurkan untuk beli paket yang $28. Kalo dirupiahkan jadinya sekitar Rp. 222.000 (kurs $1 = Rp. 7910). Errr, kalo di Indonesia bisa buat paket Blackberry 2 bulan ya. Tapi nominal segitu worthed enough dengan sinyal dan koneksinya yang kencang pisan euy. Komunikasi dengan orang-orang tersayang yang berada nun jauh di seberang sana pun lancar jadinya :)
Detail paket Blackberry SingTel bisa dilihat sendiri di sini.
Oke, paketnya sudah aktif, gadgetnya udah ada pulsa, bisa nelpon ke Indonesia deh.
Berikutnya, kami diajak Ms. Xithee untuk jalan menuju hostel tempat kami akan menginap. Dari Changi Airport, kami naik Sky Train. Pertama kalinya bagi saya naik Sky Train juga, udah kayak orang udik aja huahaha. But that's a must, kalo menurut saya. Namanya juga pengalaman pertama. Ga keren kalo ga katro ah :p
Trus gitu, baru deh nyambung naik MRT (Mass Rapid Transit). Sebelumnya, kami beli EZ Link Card dulu di counter penjualan dekat stasiun sekaligus tempat scan kartunya. Harga EZ Link Card yaitu $12, atau sekitar Rp. 95.000.
EZ Link Card ini tidak cuma dipake buat naik MRT saja, tapi juga ketika kita naek bis. Selama di Singapore, kami hanya 1 kali top up alias isi ulang kartu. Itu pun ketika akan pulang, kami refund lagi kartunya :)
Oke deh. Setelah semuanya pada punya EZ Link Card, kami berbondong-bondong naek MRT. Di stasiun mana saja kami singgah, saya sudah lupaaa hehehe saking capek dan masih amazed sama suasana Singapore.
Finally, kami pun tiba di stasiun tujuan. Dengan beragam barang yang kami bawa, kami berjalan menyusuri jalanan Singapore yang bersih dan rapi jali. No wonder, rite? Yes, not because Singapore is a Fine City, it's more because Singapore has so-called discipline citizen. Wajarlah kalau negara kecil ini demikian bersihnya.
Singapore sedang hujan deras malam itu. Sebelum ke hostel, kami diajak Ms. Xithee untuk makan malam dulu. Pilihan jatuh ke fast food restaurant bernama Wendy's. Setelah itu, baru deh kami lanjutkan perjalanan menuju hostel.
Then here we were, at Hamilton Road, Pillow Talk, Backpacker's Hostel. Hostelnya sih namanya ABC Hostel. Letaknya di lantai atas gedung ini:
Untuk penginapan, per orang dikenai biaya $22/malam. Fasilitas yang kami dapat: sharing room mirip dormitory, bapak host yang bisa Bahasa Indonesia yang baik hati lagi ramah tamah, free breakfast, dan yang paling penting adalaaaah wifi dengan kecepatan yang ajiib benerrr.
So, there we were. Sampai sudah di hostel. 2 days in a row! Dari Pontianak - Kuching - Singapore ga pake mandi, tapi tak 1 pun yang keringetan karena masuk ke ruangan berAC terus hahaha. Somehow, lecek juga itu 2 hari, capeknya luar biasa. Niat dari Indonesia, malam hari begitu nyampe Singapore pengen jalan-jalan, tapi ternyata tenaga sudah tidak memungkinkan. Kami pun memilih mandi, mempersiapkan souvenir untuk teman-teman di Singapore, lalu tidur.
Sentosa Island, China Town, and Merlion, see you tomorrow!
Begitu keluar dari pintu kedatangan, setelah salaman, berkenalan, dan dikasi Singapore map, hal berikutnya yang saya tanyakan ke Ms. Xithee adalah di mana saya bisa beli SIM Card. Penting banget iniiih. Kalo pake SIM Card Indonesia bisa bangkrut sayanya. Dan Ms. Xithee pun membawa kami ke stand penjualan SIM Card di Changi Airport.
ealah malah foto2 :p |
Saya langsung memilih SIM Card Sing Tel sekaligus minta diaktifkan paket Blackberry. Ada 2 pilihan harga yang ditawarkan ke saya: Yang $15 dan yang $28. Berhubung saya akan berada di Singapore dari hari Sabtu sampai dengan Senin, maka saya pun dianjurkan untuk beli paket yang $28. Kalo dirupiahkan jadinya sekitar Rp. 222.000 (kurs $1 = Rp. 7910). Errr, kalo di Indonesia bisa buat paket Blackberry 2 bulan ya. Tapi nominal segitu worthed enough dengan sinyal dan koneksinya yang kencang pisan euy. Komunikasi dengan orang-orang tersayang yang berada nun jauh di seberang sana pun lancar jadinya :)
Detail paket Blackberry SingTel bisa dilihat sendiri di sini.
Oke, paketnya sudah aktif, gadgetnya udah ada pulsa, bisa nelpon ke Indonesia deh.
Berikutnya, kami diajak Ms. Xithee untuk jalan menuju hostel tempat kami akan menginap. Dari Changi Airport, kami naik Sky Train. Pertama kalinya bagi saya naik Sky Train juga, udah kayak orang udik aja huahaha. But that's a must, kalo menurut saya. Namanya juga pengalaman pertama. Ga keren kalo ga katro ah :p
Aih, ada penampakan :o |
Nurjanah, siswi saya di MAN 2 pose di salah 1 stasiun MRT |
Foto pinjam dari ezlink.com |
EZ Link Card ini tidak cuma dipake buat naik MRT saja, tapi juga ketika kita naek bis. Selama di Singapore, kami hanya 1 kali top up alias isi ulang kartu. Itu pun ketika akan pulang, kami refund lagi kartunya :)
Oke deh. Setelah semuanya pada punya EZ Link Card, kami berbondong-bondong naek MRT. Di stasiun mana saja kami singgah, saya sudah lupaaa hehehe saking capek dan masih amazed sama suasana Singapore.
Finally, kami pun tiba di stasiun tujuan. Dengan beragam barang yang kami bawa, kami berjalan menyusuri jalanan Singapore yang bersih dan rapi jali. No wonder, rite? Yes, not because Singapore is a Fine City, it's more because Singapore has so-called discipline citizen. Wajarlah kalau negara kecil ini demikian bersihnya.
Singapore sedang hujan deras malam itu. Sebelum ke hostel, kami diajak Ms. Xithee untuk makan malam dulu. Pilihan jatuh ke fast food restaurant bernama Wendy's. Setelah itu, baru deh kami lanjutkan perjalanan menuju hostel.
Then here we were, at Hamilton Road, Pillow Talk, Backpacker's Hostel. Hostelnya sih namanya ABC Hostel. Letaknya di lantai atas gedung ini:
Pillow Talk, Bantal Berbicara :p |
Murah lagi Meriah |
Untuk penginapan, per orang dikenai biaya $22/malam. Fasilitas yang kami dapat: sharing room mirip dormitory, bapak host yang bisa Bahasa Indonesia yang baik hati lagi ramah tamah, free breakfast, dan yang paling penting adalaaaah wifi dengan kecepatan yang ajiib benerrr.
So, there we were. Sampai sudah di hostel. 2 days in a row! Dari Pontianak - Kuching - Singapore ga pake mandi, tapi tak 1 pun yang keringetan karena masuk ke ruangan berAC terus hahaha. Somehow, lecek juga itu 2 hari, capeknya luar biasa. Niat dari Indonesia, malam hari begitu nyampe Singapore pengen jalan-jalan, tapi ternyata tenaga sudah tidak memungkinkan. Kami pun memilih mandi, mempersiapkan souvenir untuk teman-teman di Singapore, lalu tidur.
Souvenir untuk teman-teman di Singapore. Photo by: Maddy |
Sentosa Island, China Town, and Merlion, see you tomorrow!
Keren juga nih perjalanannya... kebayang kesana tanpa guide, bisa nyasar kemana-mana :D
ReplyDeleteuntungnya ada guide :D
Deletebandaranya, miniaturnya ada di makassar tuh Mbak. asiik banget.
ReplyDeleteikut merasakan senengnya deh. padahal indonesia kalo dibikin kayak singapore mestinya bisa ya...
ditunggu cerita skyline luge-nya..
MRT nya keren keren. Saya naik MRT ini waktu ke Kuala Lumpur Nopember 2009 lalu. Dari Bandara Sepang check in musti naek MRT dulu baru nyampe ke Pesawatnya.
DeleteEniwei, Singapore sudah lama saya rencanakan. Maunya sih bersama Keluarga. Namun masih dikaji lagi. Rencana cadangan lainnya sih ke Bali sekeluarga. Maklum 10 kali ke Bali sudah sangat memadai buat saya jadi guide Keluarga ke Bali. Hiehiehie. Insya Allah Insya Allah
@pak zach, oh ya? wow.. saya belom pernah ke Makassar, ga tau ada miniaturnya segala :)
Delete@Kang Asep, hebaaat..
paket bb itu masih murah ya din dibandingkan pake sim card lokal, dengan nominal yang sama bisa cuma untuk sehari tuh, aahh serunyaa, oleh-oleeeehh *teteup :P
ReplyDeleteini lah ini oleh2nya mbak :p
Deletelumayan lah mbak, bisa sekalian..
bikin mupenggggggggggggg kakak dinie akuh padahmu
ReplyDeleteaku juga mupengg sama hadiah2 ngeblog itu kakaaa :p
Deleteasik tenan jalan jalannya. Sinyal kuat tidak sekuat di sini ya ?
ReplyDeletehmmm, kalo di sini tergantung posisi.. masuk mal ilang sinyalnya.. di sana, pas lagi di subway pun sinyal kenceng :)
DeleteEh mbak nanya dong,
ReplyDeleteABC Hostel oke gak hostelnya?
Dorm nya unisex apa campur?
*survey ni, hehehe*
kalo menurut saya sih lumayan na, cocok untuk yang travelingnya rombongan.. fasilitasnya fair-lah untuk harga semalem yang cuma $22. Dormnya, pas saya dapet yang khusus cewek.
DeleteKalaw sudah mba Una yang nanya soal Traveling, agak jeroji saya jawabnya secara beliau memang pakarnya jalan jalan hiehiheiheiheiheiee
Deletehihihi
Deletehihihihihi....cerita mbak bikin aku iri.....bisa jalan-jalan dengan dapat fasilitas yang baik....wowww
ReplyDeleteyuk gih ikutan :D
Delete