Sebagai makhluk sosial, saya yakin paling tidak 1 kali dalam seumur hidup kita pernah mengalami masa CUEK dan DICUEKKIN. Ya kan? Atau kalau belum pernah mengalami keduanya, minimal pernah lah ya merasakan salah satunya.
Saya pernah mengalami 2-2nya :D
Dicuekkin, apalagi oleh orang yang paling ingin kita dapatkan perhatiannya, itu rasanya sesek sampai ke ubun-ubun. Mau marah, orang dianya aja cuek. Saya ga marah aja dia cuek, tak peduali. Apalagi kalau saya marah. Aiiih. Mau ikut cuek, lah kan saya yang perlukan dia.
Berkali-kali dicuekkin sampai akhirnya saya memaksimalkan fungsi otak saya supaya kinerjanya seimbang dengan fungsi hati, fungsi perasaan yang selama ini mendominasi. Maka saya pun mengurangi kuota keperluan saya. I still can live without you, uh? Awal mula sih beratnya bukan main. Nyaris tiap menit ngecek handphone untuk lihat adakah SMS atau telepon dari dia? Gemes pengen menghubungi duluan, tapi saya tau kelak hasilnya akan membuat saya sedih.
Karena, saat kita tau posisi kita yang mencari-cari perhatian sama orang yang sudah tak peduli lagi dengan kita, artinya kita tak perlu berpura-pura sedih kalau kemudian malah dicuekin. That's the consequence of trying to attract someone who's indifferent, no?
Sejak saat itu, saya pun memegang prinsip:
IF ONE DOESN'T ____ ME THAT MUCH, WHY SHOULD I?
Blank column-nya bisa diisi dengan beragam kata kerja. Bisa 'need' atau 'love'. *halah :p*
Pun saya pernah berada dalam posisi cuek, tak peduli (lagi) pada orang lain. Ketika kita cuek dan tak peduli *btw, apa bedanya antara cuek dan tak peduli?*, pasti ada alasan atau pemicunya.
Saya teringat saat masih kecil, di usia yang sering sekali dimarahin habis-habisan sama orang tua dan beberapa orang guru. Kata ibu saya, kalau orang tua masih marahin anaknya, itu artinya orang tua masih peduli. Kalimat yang sama dari salah seorang guru saya: kalau guru masih negur kamu di kelas, masih mau marah sama kamu, artinya masih peduli.
Jadi, jangan gundah gulana kalau dimarahi orang tua atau guru, karena itu pertanda mereka masih peduli. Toh cara orang mengekspresikan kepedulian kan berbeda-beda. Gundahlah ketika tingkah polah kita yang keliru malah dibiarkan. Begitulah. Selalu ada penyebab di balik ketidakpedulian. Bisa karena sudah bosan, bisa karena sudah risau, bisa karena macam-macam.
Anyway, bagi setiap orang yang pernah mengalami fase BENAR-BENAR TAK PEDULI DAN BENAR-BENAR CUEK, pasti tau betul bahwasanya CUEK itu tidaklah sesesek dan sesakit DICUEKKIN.
The only thing worse than being hated, is being ignored. Agree?
kepedulian seseorang memang bisa diungkapkan dengan berbagai macam cara...
ReplyDeletecuek atau diboikot juga pernah dilakukan rosulullah ketika ada salah seorang sahabat yang tidak ikut dalam perang, itupun sebuah hukuman yang menyakitkan...
Dicuekkin sama Rasulullah pasti sesek banget itu ya..
Deletememang indah jika kita diperhatikan dan memperhatikan orang lain. apalagi dalam konteks pergaulan lawan jenis muda-mudi.
ReplyDeletetapi kalo ternyata saya dicuekin sama seseorang, siapapun dia, apapun konteksnya, baik saat muda dulu, maupun sekarang, saya ambil posisi cuek. persetan, gitu. saya dicuekin, ya saya nyari kompensasi memperhatikan yang lain. misalnya istri saya lagi eneg sama saya, lalu cuek seharian, saya banyak kompensasi buat cuek juga. arien dan agree anak saya, juga gitar dan sebagainya.
ahh, nggak akan kepikiran saya mah, Mbak. hehe..
Kalau dalam konteks keluarga, berhubung posisi saya jadi istri *belom jadi ibu hehe*, rasanya kalao cuek sama suami rugi pak :p
Deleteya itu sob ,cara memngungkap kan kepedulian yang berbeda-beda kadang kita menfsirkannya dengan Negatif ,apa lagi kalo di marahin ... ^_^
ReplyDeleteHo ohh. Kalo marah *atau marah2?*, beberapa org memilih diam drpd ngomel2. Kadangkala, justru silence kills people :D
DeleteMemang tak akan menyenangkan bila kita dicuekin terlebih kepada seseorang yang kita anggap berbeda "spesial" bagi kita
ReplyDeleteBales cuekin kalo saya :p
DeleteBetul Din, emang 'lebih enak' dan lebih gampang nyuekkin orang ketimbang kalau kita ada di posisi dicuekkin (keliatan banget yah betapa gak adilnya seorang manusia). Btw, Dini baru-baru ini dicuekkin orang kah sampai terinspirasi bikin postingan tentang hal ini? *pengentauaja*
ReplyDeleteSaya rasa begitu "mendalam" nya postingan ini seperti tergambar dari peristiwa yang sesungguhnya dalam kehidupan dunia nyata. Sampai dibuatkan artikel dan postingannya. Semoga bukan hard feeling ya, karena tidak baik hard feeling.
Delete@Kak Diar, ho oh kak. Tapi menurut dini harus liat case juga sih kak. Kadang2 kita harus cuek sm org supaya org tu sadar diri kak *kemudian curcol :p
Deletesebaliknya kak, beberapa waktu lalu justru abis nyuekin orang jadi terinspirasi nulis tentang ini hehehe.
@kang asep, bukan kang, kan saya orgnya baikhati lagi tidak pendendam kang :p
CUEK itu tidaklah sesesek dan sesakit DICUEKKIN tapi ketika cuek terus orang tersebut malah ikutan cuek gimana? ^._.^
ReplyDeleteYa bagus. Sama2 cuek, seimbang :D
DeletePaling sebel emang klo dicuekin, bikin hati jdi dongkol. Hahaha..
ReplyDeleteIya banget hihihi
Deleteaku si ga suka dicuekin juga mbak, tapi kalo ada yang bener" cuekin aku, aku cuekin balik aja, ga ada sakit hatinya .. huehehe
ReplyDeletebiasanya cwok lebih ga punya perasaaan emang mbak .. heheh
iya, seru ya nyuekin orang yg cuek sama kita xixixi
Deletesetiap orang pasti dah mengalami dua hat tersebut, namun untuk menjadi bijaksana jika kita mampu mencuekin masalah yang tidak perlu
ReplyDeleteyoooi.. kalo dicuekin bisa juga karena masalah itu emang ga perlu diperhatikan :)
DeleteCuek dan Ga peduli tergantung konteksnya kali ya?
ReplyDeletemisal gini:
saya tuh berusaha cuek banget sama masalah seberat apapun. Pokoknya take it easy lah! semua dipandang ringan saja lah, ga perlu dipikirin! soalnya kalo dipikir serius bisa botak mendadak!
But, meski cuek, saya bukan orang yang Ga Peduli! Saya tetep peduli kalo ada temen yang sedih, tetep peduli sama peraturan yang bener dkk.
Gitu ya?? ga sama toh?
iya mbak, harus tergantung konteks ofcourse. Kayak misalnya masalah aqidah, kalo ngeliat ada orang lain yang seiman, yang walaupun ga kenal, tapi melencengnya kebangetan *antek JIL misalnya*, salah 1 tugas kita adalah peduli supaya tidak menyebar kesesatannya. Begitu :D
Deletejika saya di cuekin. Saya lampiaskan berselancar di dunia blogger. Disana saya otak atik tamplate sampai pusing dan akhirnya bisa melupakan orang yang mencuekin. saya sekarang juga sudah punya domain sendiri. Pusing-pusing sedikit tapi sangat mengasikan :D
ReplyDeletesip. mengalihkan ke hal yg bermanfaat :D
Deleteallow...thx dah dtg ke blogku
ReplyDeleteahahaha
ReplyDeletekalo aku ngerasa belum bernah di cueki kakak
soalnya aku orangnya cuek
merasakan satu aja cukup
:D kalo dimarahin mah sering
ih sama :p
Deletekalo dimarahi pun kadang saya ngerasa lagi tidak dimarahi hahaha
emang gue pikirin om???
ReplyDeleteomnya siapa nih?
Delete