dhz tweets fb dhz dhz on pinterest dhz g+ dhz socmed dhz blogs dhz is ... Home Home Image Map

Friday, 20 July 2012

Gelas Kosong


"Manusia ibarat gelas kosong. Dituang kopi isinya menghitam, dituang air putih, menjadi beninglah ia. Tetapi, segelap apapun gelas kopi itu, ia akan menjadi bening jika terus menerus dituang air putih, begitupun sebaliknya"
Barisan kalimat ini mengingatkan saya pada 2 buah hadits Baginda Rasulullah yang berbunyi:


“Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR. Bukhari 5534 dan Muslim 2628)

“Seseorang (diukur) berdasarkan agama temannya; maka hendaklah salah seorang di antara kamu melihat siapa yang ia jadikan kekasih (teman).” (HR.Abu Daud, dishahihkan Syaikh al-Albani) 


Jadiii menurut saya nih ya, pengaruh lingkungan *salah satunya teman dekat* ikut ambil bagian dalam menentukan siapa diri kita sebagai manusia. Seperti perumpamaan pada kalimat di atas itu, kalo terus menerus'dituangi' kopi yang hitam, yang nampak tetap saja hitam, sebening apapun wadah yang menaunginya. Dan vice-versa.

Saya teringat dengan sebuah kalimat yang pernah disampaikan oleh salah seorang sahabat. Ujarnya waktu itu, "Sedewasa apapun manusia, sematang apapun pemikirannya, kalau lama berada di lingkungan yang buruk, sedikit atau banyak tetap akan terpengaruh lingkungan tersebut".

Gitu deh persamaan antara manusia dengan gelas kosong kalo menurut saya. Bedanya...


  • Kalau gelas kosong tak bisa pilih sendiri air minum warna apa yang akan dituang ke dalamnya, manusia punya pilihan di lingkungan seperti apa dia hendak bernaung.  
  • Kalau gelas kosong yang terlanjur dituangi kopi hitam tak bisa tambahkan sendiri gula atau creamer supaya kopinya jadi lebih nikmat, manusia yang terlanjur berada di lingkungan yang buruk punya kesempatan untuk mengubah lingkungan tersebut, walaupun sedikit.


Baeklah ya, demikianlah. Semoga saya melalui blog ini (dan blog lain yang saya tangani *uhuk*), memberikan pengaruh yang baik untuk teman-teman ^^

Sahabat itu ikut serta membantu mereka yang dicinta mendapatkan kebaikan di dunia dan akhirat.


32 comments:

  1. wew, aku baru tau tentang ceritanya si pandai besi dan penjual minyak, ternyata masuk akal juga...
    semoga menang GA nya ya mbak..
    marhaban ya ramadhan, maaf lahir batin ya mbak, selamat berpuasa...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin. Makasih Ocha..

      Sama2 yaa, met shaum juga ^^

      Delete
  2. Ooo gitu... *ngangguk2*
    Hihihi semoga menang yaaa :D

    ReplyDelete
  3. dan kalau ilmu ibarat air..dia akan mengikuti sifat yang terlarut didalamnya...

    semoga sukses dengan GAnya

    ReplyDelete
  4. Oia, mohon maaf lahir dan bathin "selamat menunaikan ibadah di bulan Ramadhan"

    ReplyDelete
  5. AnonymousJuly 20, 2012

    semoga penuh denga manisnya madu.

    ReplyDelete
  6. Waduh ibaratnya bgs buat status fb ...

    ReplyDelete
  7. Meskipun begitu, tidak selamanya sesuatu yang gelap itu buruk :)
    Misalnya kopi, meskipun memiliki pengaruh yang buruk untuk maag, tapi berpengaruh baik bagi jantung (menurut bbrp info kesehatan yg pernah saya baca)
    Tetapi, memang keadaan lingkungan sangat mempengaruhi karakter seseorang ^^
    Btw, mohon maaf lahir dan batin ya mbak, dan selamat menjalankan ibadah puasa :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. bener mbak :)

      sama2 mbak, selamat shaum ^^

      Delete
  8. selamat menyambut bulan suci Ramadhan..mohon maaf lahir batin :)

    ReplyDelete
  9. perasaan sy tadi udh komen disini, kok ga ada ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. haha, belum bebas dari stempel tersangka SPAM ya? emang koq, internet sekarang pinter, ngerti aja wajah residivis.
      kemaren kasus saya di SPAM, cuma salah tangkep rupanya. kalo oknum yang ini beneran ketangkep, hihi

      Delete
    2. @mbak popi, gak masuk ke spam loh mbak.. apa otomatis keapus ya *bingung*

      @pak zach, hihihi bapak ini..

      Delete
    3. masya alloh..bangga banget dpt stempel 'mantan tersangka'...

      Delete
  10. soal dari Mbak Nurul boleh juga, jadi mancing Mbak Dini buat berargumentasi yang bikin saya manggut-manggut. keren Mbak. hepi ramadhan ya..

    ReplyDelete
  11. 2 hadits ini memang terkenal banget, serasa Rasulullah langsung berbicara kepada kita secara personal, karena di jaman sekarang ini -kadang2- lebih seneng berteman dengan orang yang santai banget menjalani hidup, saking santainya jadi menyantaikan akhirat juga :D

    untungnya kita manusia ya, bukan gelas jadi bisa milih :P

    okeh dincee sudah di catat, walaupun ga bw di bulan Ramadhan tapi postingan ini masuk ke pengecualian.. as written in parenthesis, tererengkyuu..

    'xoxo'

    ReplyDelete
    Replies
    1. wokeh wokeh mbak.. ditunggu film Friendsnya *lohh *salahfokus :p

      Delete
  12. Penggambaran " ceritanya si pandai besi dan penjual minyak wangi" sudah sering saya dengar di kajian Islam di Radio radio di Pontianak. Memang klop banged dan masuk akal

    ReplyDelete
  13. Ibnu Hajar rahimahullah berkata : "tidak sepantasnya seseorang menyepelekan dalam memilih orang yang pantas untuk dijadikan teman"

    Jika memilih teman harus hati2, berarti memilih jodoh harusnya lebih hati2 ya, karna jodoh kan teman hidup kita..

    ReplyDelete
    Replies
    1. yang harus hati2 itu kalau memilih 'teman dekat' ya akh :)

      Delete
  14. datang berkinjung untuk mohon maaf lahir dan bathin "selamat menunaikan ibadah di bulan Ramadhan"

    ReplyDelete
  15. lingkungan itu sangat besar pengaruh terhadap pembentukan pribadi menempati ranking kedua setelah keluarga

    ReplyDelete
  16. wah ternyata insiratif juga artikel tentang gelas Kosong......Aku mungkin termasuk gelas Kosong Yang sudah berisi Kopi..... Keren Blognya....Animasi di Judul nya ...keren....

    ReplyDelete