dhz tweets fb dhz dhz on pinterest dhz g+ dhz socmed dhz blogs dhz is ... Home Home Image Map

Monday 25 June 2012

Tidak berjilbab bukan berarti...


"Dia padahal udah pake kerudung loh. Tapi masih aja suka ngomongin orang"

"Berjilbab kok kelakuannya begitu"

Betapa tingginya ekspektasi orang-orang untuk para perempuan muslimah, perempuan berjilbab. Sehingga, ketika seorang perempuan muslimah berbuat salah, langsung muncullah kalimat seperti itu.

Padahal...

Tidak berjilbab bukan berarti boleh ngomongin orang. Karena, larangan ghibah tak hanya berlaku utk perempuan berjilbab, namun juga untuk semua umat Islam yang percaya akhirat: Perempuan berjilbab, belum berjilbab, bahkan lelaki dilarang untuk ghibah.


Tidak berjilbab bukan berarti boleh berbohong. Karena, anjuran berucap jujur ditujukan untuk kita semua.


Tidak berjilbab bukan berarti boleh berzina. Karena, larangan mendekati zina ditujukan untuk semua umat Islam yang menjadikan AlQur'an sbg pedoman hidup.

(Al Qur'an surah an-Nuur: 2-3, AlIsra': 32, al-Furqaan: 68-69, al-Mumtahanah: 12)

Tidak berjilbab bukan berarti boleh mencuri atau korupsi. Ah, apalagi yang 1 ini kan..

Lihat Al Qur'an surah Al Maidah: 38-39

Tidak berjilbab bukan berarti boleh berkata kasar. Saya yakin semua orang tak suka diumpat, dimarahi dan dicaci maki.

Lihat AlQur'an Surah Thaha: 44

Tapi yang pasti, tidak berjilbab SUDAH PASTI TIDAK BOLEH dalam syari'at Islam :D Semua umat Islam yang percaya penuh bahwasanya dunia ini hanya sementara tentu sudah pada tau dong ya bahwasanya perintah berjilbab turun langsung dari Rabb yang Maha Sempurna, Allah Azza wa Jalla.


QS. Al-A’raf: 26, “Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk indah untuk perhiasan. Dan pakaian taqwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.”

QS. Al-Ahzab: 59, “Wahai Nabi, katakanlah kepada istri-istri, anak-anak perempuan dan istri-istri orang Mukmin, ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.’ Yang demikian itu supaya mereka mudah dikenali, oleh sebab itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha Penyayang.”

QS. An-Nuur: 31, “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau Saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.”

Lebih spesifik pada ayat pertama surat An-Nuur (QS. 24: 1) yang mendahului ayat-ayat lain, Allah SWT sudah mengingatkan, “(Ini adalah) satu surat yang kami turunkan dan kami wajibkan (menjalankan hukum-hukum yang ada di dalamnya), dan kami turunkan di dalamnya ayat ayat yang jelas, agar kamu selalu mengingatinya.” Hal ini berarti hukum-hukum yang berada di surat itu adalah wajib.

Begitulah.. Ini bukan pembelaan atas kelakuan para perempuan berjilbab yang masih melanggar aturan syari'at maupun aturan sosial masyarakat setempat. This is merely a friendly reminder, bahwa bilamana melihat seorang perempuan berjilbab bertingkah tak layak, agar menghindari menghubung-hubungkan antara jilbabnya dengan tingkah lakunya.

Dua perkara tersebut bukanlah perkara paralel walaupun idealnya semua muslimah *dan juga muslim* memiliki karakter paripurna sebagaimana yang diteladankan Baginda Rasul. Namun ingatlah, perintah berjilbab sama wajibnya dengan perintah shalat, shaum Ramadhan, dan perintah Allah lainnya. Maka, saat perintah tersebut dilaksanakan ataupun dilanggar, tetap ada konsekuensi yang akan diterima oleh pelaksananya :)

Alhaq mirobbika fala taqunanna minal mumtariin. Wallahualam bishowwab.

46 comments:

  1. wanita yang berjilbab tentu mempunyai beban moral yang lebih besar daripada yang tidak. konsekuensi logis dan jamak adanya. tapi ya tentu, tidak berjilbab bukan berarti bebas merdeka tentunya..

    nah, di sini kelihatan bahwa laki-laki mempunyai fleksibilitas yang lebih daripada wanita. tapi bagi wanita, minus fleksibilitas akan menjadi ladang pahala.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nahhh komennya baru nongol ._.

      Tanggapan saya di bawah pak :D

      Delete
  2. MEncerahkan sekaligus oase yang menyejukkan. Sosialiasi perlu dilakukan dengan pendekatan sahabat dan kekeluargaan perlu dilakuka.

    Memberikan pemahaman kepada mereka jauh lebih bermanfaat daripada menakuti nakuti mereka. Hijab atau jilbab adalah sesuatu yang menyenangkan dan tidak akan membatasi gerak dan aktifitas muslimah

    ReplyDelete
    Replies
    1. Apakah postingan ini terkesan menakuti kang? :)

      Sbg muslimah, saya menganggap hijab adalah salah 1 simbol ketaatan pada Allah, sebagaimana kita shalat utk penuhi nutrisi ruhani. Maka hijab juga begitu adanya :D

      Delete
  3. Super sekali, mencerahkan... :-)

    Selamat berdakwah, :-D

    ReplyDelete
  4. tes...
    (tadi saya udah komen koq ngilang ya...)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ternyata masuk spam pak.. entah mengapa kok bisa begitu..

      Delete
  5. @Pak Zach, komennya masuk ke e-mail, kenapa di sini ga ada ya pak? ._.

    "wanita yang berjilbab tentu mempunyai beban moral yang lebih besar daripada yang tidak. konsekuensi logis dan jamak adanya. tapi ya tentu, tidak berjilbab bukan berarti bebas merdeka tentunya..

    nah, di sini kelihatan bahwa laki-laki mempunyai fleksibilitas yang lebih daripada wanita. tapi bagi wanita, minus fleksibilitas akan menjadi ladang pahala."

    yg ini kan?

    Iya pak, sekarang wanita pake jilbab aja jadi beban moral, akibat masih banyaknya yang menganggap bahwa berjilbab itu tidak wajib :( dan akibat banyaknya yg menaruh anggapan bahwa menjadi wanita berjilbab itu harus 'suci'. Miris ya pak :'( Padahal Allah saja dalam kalamNya, tidak menyertakan persyaratan harus 'menutup' *atau tepatnya menjaga* hati dulu baru berjilbab.

    ReplyDelete
  6. @Dyah Hapsari *yang komennya juga ikut menghilang*,

    Alhamdulillaah :)

    ReplyDelete
  7. Setuju saya dengan semua itu. Berjilbab ataupun tidak bagiku sama saja. Cuma bedanya wanita berjilbab lebih terlihat cantik hehehe baca ya www.madjongke.com/2012/04/wanita-lebih-cantik-jika-berjilbab.html

    ReplyDelete
    Replies
    1. kalo bagi saya, tidak berjilbab di depan suami saja hehe..

      sip deeh. tingkiyu linknya :)

      Delete
  8. menutup aurat itu wajib, yaitu menutupi kekurangan diri dengan hal-hal yang dianggap lebih. pakai kerudung saya pikir tak mesti menutup aurat, karena kerudung itu cuma bentuk fisik dari sesuatu yang penting untuk dipahami apa itunya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. kalau saya sih, ikut 'perkataan' Allah aja deh :) sudah jelas dan terang benderang dalam QS An Nur dari ayat 1 sampai 32 :D

      Delete
  9. Hati semakin berwarna dengan akhlakmu. dan sempurnakanlah dengan hijabnya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. THIS!

      Which means, belum sempurna wanita muslimah tanpa hijab :)

      makasih bang uzay..

      Delete
  10. benar jg ni....!, wanita yg tdk berjilbab biasax ngomongx gitu, pdhl klo mau dipikir2 yg jilbab aja msh gitu gmn yg blom berjilbab ya..? bs jadi lebih parah lg *smile

    ReplyDelete
  11. orang lain melihatnya kalau sudah berjilbab seharusnya bisa bersikap lebih baik daripada yang belum berjilbab karena dengan jilbab seperti ada tameng untuk bersikap baik atau buruk, itu memang benar sih, diri sendiri saja kadang mengatakan 'saya koq udah berjilbab tapi masih kaya gini ya?', itu berarti orang yang belum berjilbab pada dasarnya memandang tinggi kepada orang yang sudah berjilbab, di satu sisi sih bagus tetapi ada saat2 ketika kita lelah karena kesalahan kita disangkut pautkan dengan jilbab, apalagi sampai menimbulkan komentar seperti 'ih si anu koq begitu ya? ah mendingan jilbabin hati dulu deh, daripada kaya dia, udah pake jilbab masih begitu'.. menurutku perkataan itu sangat dangkal, tetapi tidak bisa disalahkan, bahkan harusnya jadi acuan. dan kalau kita memang sudah bersikap sangat baik tetapi teteup aja di cari2 kesalahannya yaa.. begitulah manusia, toh kita tidak bisa menyenangkan semua orang :) #imo

    ReplyDelete
    Replies
    1. itulah dia mbak, dikasih yg mudah mau ngerjain yg susah dulu :))

      Kalo dipikir2, wajar juga sih yang memilih utk 'jilbabkan hati' terlebih dahulu agak lama berjilbabnya. Soalnya hatinya ketutup sama 'jilbab' *yg entah terbuat dari apa hehe*, jadinya hidayah Allah yang mondar mandir tiap hari ketutup deh, terhalang oleh 'jilbab' hati tersebut :(

      Kita sebagai jilbaber *uhuk*, sangat termotivasi sih ya mbak bilamana ada yg berkomentar demikian. Karena, basically, menjaga hati masing-masing adalah perkara kita semua *jilbaber, non jilbaber, lelaki, tua, muda, miskin, kaya* yang nanti pertanggungjawabannya langsung sama Sang Pencipta :)

      Yoi mbak. To please everybody is kinda useless thing to accomplish..

      Delete
  12. Yang saya lihat jilbab pada jaman sekarang hanyalah kepentingan fashion bagi mereka yg iman-nya masih dangkal.. aq bicara begitu bukan berarti imanku tinggi,, karena aq pun masih banyak kekurangan.. tetapi itulah kenyataanya.. hanya sedikit dari mereka yg mengenakan jilbab karena cinta pada allah,, melainkan banyak diantara-nya yang memakai busana mulimah karena mengejar kepopuleran.. mereka merasa malu jika ketinggalan sahabat2nya yang mengenakan fashion terbaru.. dan semua itu kembali lagi pada diri mereka masing2.. dan ada juga wanita belum berjilbab namun kelakuan-nya melebihi yg berjilbab..

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya, padahal sayang banget kan yah, kelakuan udah lebih bagus dari yg berjilbab, tapi perintah wajib dari ALLAH belum mau dijalankan :(

      Tentang fashion, wanita yang pake jilbab seperti punuk unta mungkin ya, dalam sebuah hadits dinyatakan:

      Rasulullah Shallallahu ’Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam bersabda”

      ( صنفان من أهل النار لم أرهما قوم معهم سياط كأذناب البقر يضربون بها الناس ونساء كاسيات عاريات مائلات مميلات رؤوسهن كأسنمة البخت المائلة لايدخلن الجنة ولا يجدن ريحها وان ريحها لتوجد من مسيرة كذاوكذا )
      رواه أحمد ومسلم في الصحيح .


      “Ada dua golongan penduduk neraka yang belum aku melihat keduanya,

      1. Kaum yang membawa cemeti seperti ekor sapi untuk mencambuk manusia [maksudnya penguasa yang dzalim],

      2. dan perempuan-perempuan yang berpakaian tapi telanjang, cenderung kepada kemaksiatan dan membuat orang lain juga cenderung kepada kemaksiatan. Kepala-kepala mereka seperti punuk-punuk unta yang berlenggak-lenggok. Mereka tidak masuk surga dan tidak mencium bau wanginya. Padahal bau wangi surga itu tercium dari jarak perjalanan sekian dan sekian waktu [jarak jauh sekali]”.

      (HR. Muslim dan yang lain).

      Yang konon sudah berjilbab saja *tapi jilbab punuk unta*, tak bisa mencium aroma syurga dari jarak jauh, apalagi yg belum pakai :((((

      Na'udzubillahimindzalik.

      Delete
  13. wuah mbaaaaaaaaaaaak.... jilbab ku belum mantep i......
    kalo di rumah, aku nggak pake jilbab. Yaa, kalo temen-temen ke rumah, yaa tetep aja aku nggak pake jilbab. Kayak susaaaaaaaah gitu, rasa-rasanya kayak aneh kalo di rumah pake jilbab, dikiranya muslimah banget..

    ReplyDelete
    Replies
    1. kan memang muslimah cha hehehe.. masa muslimah campur muslim :p

      Delete
  14. betul, betul, betul, betul, betulllllllll... setuju banget. argumen primitif kayak di atas tuh yg mnyebabkan pr2 sekarang ogah berjilbab. gak masuk akal. yg masuk akal ayat2 Qur'an itu. itu yang jadi patokan.

    bagus, mba...

    ReplyDelete
  15. saya lebih suka dengan wanita berjilbab sobat, lebih terlihat cantiknya sobat..

    ReplyDelete
  16. Sepatu (Sepakat & Setuju) ^^

    Oleh karena itu kita harus tetap berbaur dgn mereka, menjalin silaturrahmi yg baik dgn mereka. Sebab bagaimanapun kita tak tahu akhir penghidupan seseorang.

    Hari ini dia mungkin tidak berjilbab, esok lusa mungkin dia adalah yang paling IKHLAS menutup auratnya...

    Hari ini dia mungkin seorang yang kasar dan keras, esok lusa mungkin dia adalah yang paling LEMBUT bicaranya...

    Hari ini dia mungkin seorang yang ingkar kepada Allah Ta'aala, esok lusa mungkin dia adalah yang paling istiqomah melaksanakan QIYAMULLAIL kala kita semua sedang pulas...

    Kita tidak pernah tahu dan tidak akan tahu. Tugas kita adalah saling menasehati & mendoakan.

    Mba Diniehz, sy ijin follow blognya ya...
    Jika berkenan, follow baliklah ke blog saya :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sepatu kak Nis ^^

      :: Tapi Insya Allah saat kita mengjilbabkan diri kita, hati kita pun ikut terjilbati ... :)
      Bahkan cara kita menjaga hati kita dari hal - hal negatif adlah dengan berjilbab,
      Saat kita memutuskan untuk berjilbab, saat itu pun kita siap untuk mengubah sagala hal - hal negatif yang dapat merusak jilbab kita sendiri ....^^

      Delete
    2. @Nhinis, yoih.. itulah gunanya Allah turunkan QS Al-Ashr :) Watawwa shaubil haq, watawwa shaubishabr.. Berbaur, tanpa harus ikut melebur tentunya ya ;)

      @Fitrah, na'am adekku. Kalimat itu juga yg saya katakan saat memilih utk kenakan jilbab rapi sesuai syar'i :')

      Delete
  17. whahah.. larangnan diatas bukan cuma dilarang buat wanita berkerudung,, ta buat semua umat Nabi Muhammad.. ya kan(maaf kalo salah)

    malah yang dilarang itu menampakkan aurat yaitu tidak menggunaka kerudung. huheuehueh.

    bahakan tingkat membalut aurat seperti celana ketat aja gak boleh :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. betuuul..

      Yup, berpakaian tapi telanjang ya.. sudah saya copaskan juga di atas :D

      Delete
  18. pencerahan yang menyejukkan, akan lebih baik jika wanita muslimah itu cantik luar dalam, istilahnya inner beauty gitu...
    yang sudah berjilbab artinya harus bisa menyesuaikan diri dengan pakaiannya, dengan memperbagus akhlaknya...

    happy blogging:}

    ReplyDelete
  19. Terkadang orang yang berjilbab, sering disebut sok alim. Padahal menurutku, mereka hanya menjalankan syariat Islam :)

    ReplyDelete
  20. Tulisan yang keren. Beberapa temen saya yang belum berjilbab kebanyakan punya alasan kalau berjilbab itu berat konsekuensinya, harus begini, tidak pantas klo begitu, dll.

    ReplyDelete
  21. Informasinya sngat bermanfaat untuk wanita baca .....

    ReplyDelete
  22. ya benar bgt tuh mba,,
    skrg kadang org berjilbab harus smpurna pdahal org berjilbab juga kn manusia, harusnya dimuliakan bukan dicari kesalahannya,,
    yg berjilbab saja bisa salah apalagi yg tidak berjilbab,,
    apalgi yg sering ikut konser n dangdutan parah bgt tu,, harusnya itu yg dicekal habis2an bukanya orang berjilbab yg menjaga dirinya untuk kebaikan,,,
    bagus bgt artikelnya mba,,,

    ReplyDelete
  23. memang jaman sekarang jilbab jadi tren untuk fashion, berjilbab tapi dengan pakaian ketat. semoga info ini dapat bermanfaat bagi temen-temen yang masih memandang jilbab hanya sebagai tren

    ReplyDelete
  24. Artikelnya bermanfaat bngt, khususnya buatpara wanita yg pake krudung tapi akhlak dan kelakuannya ky ga di kerudung .

    ReplyDelete
    Replies
    1. «-- contoh komen tanpa baca artikel sampai selesai ;p

      Delete
  25. Gunakanlah jilbab terlebih dahulu,, dengan sendirinya hati akan ikut 'berjilbab' .. Bukan malah sebaliknya ^.^ hehe

    ReplyDelete