Suatu hari, saya dapat broadcast message seperti ini:
Ini kuiz mengandung hikmah yang baik sekali. Mohon ikuti dengan fun saja, dengan mengisi titik-titik yang ada pada kalimat di bawah ini. Anda cukup menyimpan jawaban Anda di dalam memori pikiran saja.
Kuiz:
1. Allah ciptakan tertawa dan...
2. Allah itu mematikan dan ....
3. Allah ciptakan lelaki dan ....
4. Allah memberikan kekayaan dan ....
Jawaban atas quiz itu pada umumnya adalah :
1. Menangis,
2. Menghidupkan,
3. Perempuan,
4. Kemiskinan.
Mari kita cocokkan jawaban tsb dgn rangkaian ayat dlm QS Al-Najm [53]: 43-48:
43. ... Dialah yang menjadikan org tertawa dan MENANGIS;
44. ... Dialah yang mematikan dan meng-HIDUP-kan;
45. ... Dialah yang menciptakan ... laki-laki dan PEREMPUAN;
48. ... Dialah yang memberi kekayaan dan KECUKUPAN.
Ternyata jawaban kita untuk nomor 1-3, umumnya cocok dgn Al-Quran. Tapi, jawaban kita untuk nomor 4 umumnya tidak cocok. Jawaban versi Qur'an bukan KEMISKINAN, tapi... KECUKUPAN.
Sesungguhnya Allah jalla wa'ala hanya memberi kekayaan dan kecukupan.
Yang menciptakan kemiskinan adalah kita sendiri, manusia. Bisa karena ketidakadilan ekonomi, bisa juga karena rasa miskin itu kita bangun di dalam pikiran kita sendiri.
Ayo bangun rasa cukup di hati dan pikiran kita, agar kita menjadi hamba yang selalu bersyukur.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Yang namanya kaya (ghina’) bukanlah dengan banyaknya harta (atau banyaknya kemewahan dunia). Namun yang namanya ghina’ adalah hati yang selalu merasa cukup.” (HR. Bukhari no. 6446 dan Muslim no. 1051)
Wallahu waliyyut taufiq. Semoga Allah Subhanahu wa ta'ala senantiasa memberi kita kemudahan untuk taat padanya dan menjauhi maksiat, serta semoga kita terus diberi nikmat sehat serta hati yg merasa cukup :)
*********
WOW!
Ternyata Allah tak pernah memberikan rasa 'miskin' pada manusia. Jikapun kemudian muncul istilah 'miskin' yang dimaknai sebagai "tidak berharta; serba kekurangan (berpenghasilan sangat rendah)", itu sematamata definisi yang dibuat manusia. Sedangkan perasaan miskin itu sendiri, sebagaimana bunyi pesan di atas, manusia sendiri yang memunculkan.
Saya ulangi hadits ini ya:
“Yang namanya kaya (ghina’) bukanlah dengan banyaknya harta (atau banyaknya kemewahan dunia). Namun yang namanya ghina’ adalah hati yang selalu merasa cukup.” (HR. Bukhari no. 6446 dan Muslim no. 1051)Demikianlah definisi kaya menurut Baginda Rasulullah. Bukan dari harta, tapi dari hati :)
Lagipula, miskin atau kaya harta, kelak tempat peristirahatan terakhir kita juga sama kan?
mantapks!!! keren!!!
ReplyDelete@Kak eno, haseek, mantapks beudz kak.
Deleteiya-iya betul juga, mensyukuri semua apa yang telah kita dapat di dunia ini dari hal-hal yang kecil hingga yang besar.., dan matipun kita gak bawa apa-apa -- hanya amal dan ibadah saja.. :D
ReplyDelete@Aryandhani, rite :)
Deleteudah pernah aku posting di blogkuuu, dapet dr BM jugaa :P btw saiah udah kerjain PR nya loohh
ReplyDeletetulisan begini di post waktu lack of idea ;P
Deleteudah dikasi nilai 100 \m/
bener itu miss >w<
ReplyDeletesemiskin miskinnya seseorang, pasti mereka tetap dapet rezeki yang cukup bagi mereka sendiri >w<
yoi bella :)
Deletebe gratefull.. ^^
ReplyDelete@kk diendong: :)
DeleteWah, super sekali, Kakak! :)
ReplyDelete@Hadi, lebih super Mario Teguh ah :p
Deletesuka gambar yang terakhir mbak :).. kaya miskin kuburuannya gitu2 juga :D
ReplyDelete@Dita, sama dit :)
Deletekadang aku suka merenung sendiri mba kalo udah baca masalah ini. Jadikan hidupku lebih bermakna lagi dengan tidak terlalu memfokuskan harta itu utama di dunia selama masih hidup. Allahuakbar :)
ReplyDeleteAamiin, Allahu Akbar :)
DeleteKalaw menurut Mas Ippho Sentosa dalam Seminar 7 keajaiban rezeki banyak menyebutkan bahwa harta (Uang) tetap diperlukan dalam menggapai rahmat Allah SWT. Dengan harta (Uang) juga kita bisa bersedekah, membangun masjid, pergi Haji, dan amalan lainnya.
ReplyDeleteGreat posting
Menurut Baginda Rasulullah juga begitu loh kang. Ippho cuman nerusin :D
DeleteThank you Kang Asep.
ketangkep poin-nya. jadi terminologi kemuiskinan sebenarnya nggak ada di kita ya. andai di mata manusia lain, si A itu miskin, tapi sebenarnya di hati si A bahagia dan penuh rasa syukur, maka dia nggak masuk kategori miskin.
ReplyDeleteExactly! Pak Zach pinter :D
Deleteyap betul tempat perIstirahatan semua orang islam yang minggal pasti di dalam tanah...
ReplyDeletekaya dalam dunia nyata bagiku adalah kekayaan harta, tapi basicnya kita adalah manusia yang sejatinya jika meninggal akan di tempatkan di tempat yang sama...
kaya atau miskin tetap nanti rumahnya adalah kuburan :D.
ReplyDeleteKaya bermanfaat Miskin Bermatabat - Dahlan Iskan :D
Yoih. Hidup mulia, muda kaya raya, tua tetap berjaya, mati masuk syurga :D
Deletenah tuh, semua sudah jelas di post atas, terus saya komen apa dong, intinya mah saya idem, soalnya lubang terakhirnya sama aja ya :D
ReplyDeleteIya bang stumon :)
DeleteBetul bgt sobat. Kalau mau bersyukur, kita tidak akan merasa kekurangan kok :D
ReplyDeleteGambar yang terakhir ngena banget :"(
ReplyDeleteDzikrul Maut el :)
Delete*jleb* sekali miss upss bukan miss lg skrg y? hehehe
ReplyDeleteMiss aja laaah hehe
DeleteMemang benar sih. Tapi saya pernah dengar dari pak ustad "tumpuklah harta seolah kamu akan hidup dalam waktu yang lama, dan juga beribadahlah seolah besok kamu akan menemui ajal"
ReplyDeletehartanya untuk beramal :)
Deletehttp://adniku.com/2011/09/qs-53-48-dia-yang-memberikan-kekayaan-dan/
ReplyDeletejazakallaah..
Delete