Beberapa bulan yang lalu, saya sempat membaca kalimat yang bunyinya kurang lebih begini di twitter anak seorang motivator *siapa orangnya tak perlu saya sampaikan ;)*
"Kampus di Kalimantan katanya kurang oke, jadi dia milih kuliah di luar."
Wow!
Agak-agak sebel gimanaaa gitu ketika baca twit tersebut. Bukan saja karena saya kuliah di salah satu kampus di Kalimantan Barat, tapi juga saya merasa betapa tidak bertanggungjawabnya punya pemikiran seperti itu.
Tak bisa dipungkiri, kita memang seringkali memilih di sekolah, universitas, kampus, akademi, sekolah tinggi atau institusi mana kita belajar. Sudah muncul semacam stereotip, makin jauh tempat belajar, makin oke dan bergengsi tempat tersebut. Tidak 100% salah, tentu saja.
Hanya saja, sebagus apapun tempat kita belajar, sebergengsi apapun kampus kita, sejauh manapun universitas kita, kalau setelah lulus kemudian tidak memberi kontribusi berarti, untuk apa? Sebagaimana yang saya tulis di blog tempat saya melatih Bahasa Inggris saya:
"It’s not about in what school, college, university or organization you affiliate, it’s not about where you got the knowledge. It’s more about how and when you could implement the knowledge you have."Setujukah?
Jadi, bukan di sekolah atau universitas mana kita mendapatkan ilmu. Bukan pula seberapa lama kita menuntut ilmu. Tapi kapan dan dimana kita implementasikan ilmu tersebut.
Seperti kata Ai Haibara dalam Manga Detective Conan 28 file 1:
"Yang penting bukanlah darimana kamu dapat pengetahuan, tapi di mana kamu bisa menerapkannya"
Terapkan woyy, jangan cuman ngomong doang! |
Ahahah, mengenang yah mba. Iah terapkan dong jangan cuma ngomong doang :))
ReplyDeleteBukan masalah tempat belajar kawan, asal ada impian yang kuat untuk menjadi sukses, dimana pun tempatnyak, kesuksesan itu akan datang juga
ReplyDeleteTeapt!
Deletebahkan tanpa universitas pun, siapapun jika ada kemauan untuk menerapkan sedikit saja dalam kehidupan masyarakat, akan sangat berarti.
ReplyDeleteBetul :)
DeleteIlmu itu bisa di dapatkan dimana mana ya? bukan hanya di suatu tempat yang bergengsi.
ReplyDeleteBetul asep :)
DeleteSetubuh mbak....ehh,setuju.
ReplyDeleteHihihi.
Deletekalau aku, sih yang penting bukan dimana, tapi APA yang didapat :)
ReplyDeleteYoih.
DeleteDan juga KAPAN bisa diterapkan :)
menarik saya kira. Ini sebenarnya sudah lama isu ini beredar , dan terlepas dari pendapat orang lain, kunci utamanya adalah menunjukkan prestasi kita. Biarlah dunia melihat bahwa yang namanya mutiara akan tetap bersinar bahkan di dalam lumpur sekalipun.
ReplyDeleteMerujuk kata Mario Teguh The Golden way "Janganlah kita berkompromi dengan penilaian negatif orang lain terhadap diri kita, tetapi marilah tingkatkan kualitas dan prestasi kita, agar orang lain memperbaiki penilaiannya terhadap kita".
Great Posting
Yak, sangat tepat kang asep. Perumpamaan yg oke :)
Deletebelajar tuh yang terpenting adalah niatnya.. tanpa sekolah pun asal ada niat yang tekun, dimana pun segala pelajaran di bumi ini bisa di pelajari :)
ReplyDeleteAgreee.
DeleteWah dia belum tau yah Perguruan Tinggi di Kalimantan banyak melahirkan putra-putri terbaik daerahnya.
ReplyDeleteMaklum, dia bukan orang Kalimantan jadinya ringan deh nulis begitu.
Deleteiya iya. belum tau dia..wkwkwkkwwkwk.. udah liat kampus sama orang Kalimantan, apalgi minum aek kapuas dijamin lengket dah
ReplyDeleteWekekekek. Yoih yoih.
Delete