adalah saya... yang masih punya keinginan belajar untuk mengejar ketinggalan
maka saya belajar dan terus mengejar.
adalah saya... yang berdebar setiap kali sisi emosi digelitik tangantangan halus pemilik jiwa.
maka saya berdebar dan bersabar.
adalah saya... yang mudah berubah dalam detik fatamorgana bisikan hati.
maka saya berubah dan berganti...
tapi bukan saya yang tak ingin teriakkan keinginan ini dengan jelas di corong telinga..
maka saya katakan dengan tegas, YA SAYA INGIN!!
tapi bukan saya yang bersabar untuk menunda hingga hati ini terkesan penuh noda..
maka saya yang mengubah bentuk kesabaran dengan ragam bentuk kristalisasi dari hati agar raih restu Ilahi Rabbi
tapi bukan saya yang ingin berlamalama dan merangkak berjalan pelanpelan..
maka saya berjuang keras menyegerakannya, sembari memaksimalkan fungsi nafas untuk dihela seperlunya..
Tolonglah, airmata. Engkau memang tak bernyawa, tapi mengalir terus juga tidak menuntaskan keinginan ini. Tapi bukankah engkau memiliki kekuatan ketika disandingkan dengan doa penuh harap? Oke, kalau begitu, letakkan dirimu pada waktu dan tempat yang tepat.
"Tolonglah, airmata. Engkau memang tak bernyawa, tapi mengalir terus juga tidak menuntaskan keinginan ini. Tapi bukankah engkau memiliki kekuatan ketika disandingkan dengan doa penuh harap? "
ReplyDeletewah..wah...semakin tak terbendung keknye nih...wkwkwkwk...
bukan cuman ayat Al Qur'an yak yang tak bole sembarangan di penggal, tau tak... kalimat orang pun ndak bole dipotong sembarangan... ;;) tak ulang lagi complete sentence-nya biar tak terjadi kesalahan interpretasi:
ReplyDelete..."Tapi bukankah engkau memiliki kekuatan ketika disandingkan dengan doa penuh harap? Oke, kalau begitu, letakkan dirimu pada waktu dan tempat yang tepat."
paham, cekgu?
gyahahaha :))
ciahhhhh...pandai buat puisi die sekarang
ReplyDeletepasti banyak makan daging o**a
:? kan udah dibilank ini bukan puisi... :f
ReplyDeletesalah persepsi ni pasti garegare banyak kena flaminggo effect :x