Kapan terakhir kali menempuh perjalanan dengan berjalan kaki, kawan? Seberapa sering kita menyengaja untuk jalan kaki berkilokilo meter, kalau tidak ada certain occasion yang mengharuskan kita untuk jalan kaki? Yeah, such as jalan santai yang buanyak doorprize, ikutan aksi palestine, motor keabisan bensin ato putus rante, and else.
Sepekan, paling tidak berjalan kaki sebanyak 2 sampai 3 jam. For having a good quality of Qawiyyul Jasmi, perlu juga menyengaja untuk berjalan kaki keun? Yeah, tentu saja juga supaya tidak memanjakan diri dengan 'kudabesi' yang Allah titipi. Waduh, kenapa belakangan ini saya senang sekali menyindir diri sendiri? Apa karena ini bulan Juni? Yeah, di Juni ini aku berjanji kepada hati untuk tak lagi merasa sedih *widiiiw, seakanakan bulanbulan lalu tu saya sedih, gitu ya? hoho*. Nope, not at all. Menyindir diri sendiri itu, tak kenal waktu. Bukan menyindir, sebetulnya. Tapi, menyadari kesalahan sendiri, termasuk kealpaan saya yang jarang jalan kaki, bahkan sekedar ke depan gang aja. Hikz.
Baiklah. Mari membahas tentang jalankaki, kawan.
Melalui google.com, saya menemukan beberapa manfaat jalan kaki. Dan salah satu site yang dihubungkan dari hasil pencarian saya dengan kata kunci: manfaat jalan kaki, saya mendapatkan informasi di sini. Silahkeun dibaca sendiri ya, d.e.l.a.p.a.n manfaat jalan kaki di situ.
Anyway, mengutip salah satu manfaatnya: bahwa jalan kaki bisa membuat bahagia!! What a very great impact, uh!? Tapi, mari baca dengan seksama kutipan artikelnya berikut ini:
Membuat bahagia
Penelitian yang dilakukan oleh Universitas Texas menyimpulkan bahwa berjalan kaki selama 30 menit dalam sehari bisa mengurangi depresi dan stres.
Bahkan studi Universitas Temple menyebutkan berjalan kaki 90 menit selama lima kali dalam seminggu bisa membuat Anda merasa lebih bahagia, karena tubuh manusia memproduksi endorphin, yaitu semacam hormon yang membuat orang menjadi bahagia.
Penelitian yang dilakukan oleh Universitas Texas menyimpulkan bahwa berjalan kaki selama 30 menit dalam sehari bisa mengurangi depresi dan stres.
Bahkan studi Universitas Temple menyebutkan berjalan kaki 90 menit selama lima kali dalam seminggu bisa membuat Anda merasa lebih bahagia, karena tubuh manusia memproduksi endorphin, yaitu semacam hormon yang membuat orang menjadi bahagia.
Nah, nah. Ternyata, yang bikin bahagia itu, not directly jalankakinya kita, kawan. Melainkan, sebuah hormon bernama endorphin, yang tentu saja sudah dengan sangat cantik dan luarbiasa diciptakan oleh Allah SWT sejak kita lahir. Artinya, bahkan sejak pertama kali ruh ini berucap janji setia padaNya, potensi untuk bahagia itu sudah ada, dan tinggal digali saja. Toh saya juga sudah pernah bahas tentang ini di postingan sebelumnya kan ya ^_^. Semangat itu bukan dariku, ia ada dalam dirimu. Kamu tinggal explore aja gimana caranya biar hormon endorphinnya bekerja maksimal ;)
Yeah, bahwasanya kesehatan, kebahagiaan, kecantikanhati, semua adalah anugerah dari Allah SWT. Bahkan kesedihan pun, sedih yang disertai airmata yang menguatkan jiwa, jika saya boleh beropini *yaiy, boleh dong din, silahkeun aja toh blog sendiri heheh*, mereka juga anugerah. Tentu saja, kawan. Seperti yang pernah ditulis oleh seorang dokterhewan, bang Nur'aini Suharsono, ketika ia sedang dalam perjalanan, tulisnya:
Masih banyak celah yang menjadi anugrah...
tak selamanya yang dikhawatirkan terjadi, toh Allah masih memberikan banyak keindahan dan eleganisasi....
Semua berangsur sembuh dan mulai bangkit dari kealpaan diri,
bukankah setiap kita setiap hari harus dewasa dan menjadi mawas diri ?
Bilapun ada yang tertinggal dan belum berubah, mungkin saja itu batu besar,
karena memang butuh waktu utk memecahkannya, namun paling tidak,
sampah dan lumpur yang tidak menjadi kerak hati tetap bisa di bersihkan....
Siapa sih yang mau berendam lama-lama dalam stagnansi dan kebodohan...
tak ada enaknya membasahi jiwa dengan kekerdilan...
Mungkin akan lebih cerah bila berupaya tumbuh, mekar dan dihinggapi kupu-kupu serta dipayungi matahari pagi...
Yach...sejak kita disebut manusia, sejak itu pula kita menjadi cantik dan anggun di depan kebodohan....Pasti !
tak selamanya yang dikhawatirkan terjadi, toh Allah masih memberikan banyak keindahan dan eleganisasi....
Semua berangsur sembuh dan mulai bangkit dari kealpaan diri,
bukankah setiap kita setiap hari harus dewasa dan menjadi mawas diri ?
Bilapun ada yang tertinggal dan belum berubah, mungkin saja itu batu besar,
karena memang butuh waktu utk memecahkannya, namun paling tidak,
sampah dan lumpur yang tidak menjadi kerak hati tetap bisa di bersihkan....
Siapa sih yang mau berendam lama-lama dalam stagnansi dan kebodohan...
tak ada enaknya membasahi jiwa dengan kekerdilan...
Mungkin akan lebih cerah bila berupaya tumbuh, mekar dan dihinggapi kupu-kupu serta dipayungi matahari pagi...
Yach...sejak kita disebut manusia, sejak itu pula kita menjadi cantik dan anggun di depan kebodohan....Pasti !
Cantik dan anggun di depan kebodohan. Ah, bagus sekali... Dihinggapi kupukupu serta dipayungi matahari pagi. Yeah, matahari yang senantiasa tersenyum, kawan. Senyuman yang hangat, yang hanya bisa dilihat oleh sepasang mata yang berfungsi ganda: melihat untuk kemudian menyampaikan langsung ke dalam hati. Sangat terasa hangat. Itulah sebuah pertanda baik. Itulah pertanda bahwa rekayasa Allah yang paling indah sudah diterima dalam ruang hati paling dalam, tanpa perlu di acc dengan tinta hitam di atas kertas putih.
Dan jika, berjalan kaki adalah sebuah aktivitas pergerakan salah satu bagian tubuh yang memberikan beragam manfaat, maka pastilah 'berjalan' menuju sebuah muara yang indah dan elegan, menjadi sesuatu yang bahkan jauh lebih menyehatkan dan membahagiakan daripada berjalan kaki 10.000 langkah per hari.
Anyway, yuk mari biasakan jalan kaki. Paling tidak, kalo semisalnya masjid ga terlalu jauh dari rumah, bolehlah kunci kudabesi dibiarkan gantungdiri :p *maksabanget.com supaya rimanya sama ihihihi* ato, kalo mau fotocopy dokumen yang tempat fotocopynya deket buat pergi, yeah sudah pilih aja jalan kaki. Hikz, nyindir diri sendiri lagi.
This comment has been removed by the author.
ReplyDeletewah..jadi terinspirasi buat jalan kaki pagipagi nih din...masalahnya..dari pengalaman yang udah2, lingkungan kk nih agak merasa aneh kalo ada orang lari-lari pagi...kalo ngeliat orang jogging dengan pakaian lengkap, pasti mereka langsung panik, trus berlari kearah kita yang lagi jogging, trus nanya .. "ade ape dek?ade ape?ade ape?"
ReplyDelete:f
sip artikelne hantab bermanfaat
ReplyDeletetapi ada sedikit hal tentang tulisan bang nuraini tu, tlng kasi linknye ye biar ise ana bace uja
ana rikwes agi boleh ye?
tulisan biase je tp tak ditambahi tulisan orang laen, biar dinie banget gitu, soalnye biasene kok ditambah tulisan orang jadi agak gimaneee gitu kek yang kmaren ttng bahagia tu ^_^
afwan komenne kepanjangan
Smangat Menulis Itu Mudah
@ k'lisa, dimane tu kak? dini waktu riyadoh, jogging komplit bajunyeh, tadak pula ditanyakeun begitu hoho.. malah sempat maen bulutangkis ape heheh... ha, yok kite jogging samesame. Barangkali yang dibutuhkan adalah: ilmu tebal muka, kak :f
ReplyDelete@ bang kana, link tulisannye liat di fesbuk dini, okeh... trus, kalo tulisan yang dini banget, di blog ini ade skitar 300an bang hehe.. tapi, tulisan tentang Novel MerahJambu asli dini banget keun? :D
he eh dah dibilang be saye suke rase coklat, bikin tulisan rase brownies tp jangan dicampur adonan orang laen, okeh
ReplyDeleteapakah postingan tentang novel merah jambu tidak cokelat? jika masih terasa ada adonan orang laen, tolong pisahkan sorang yeh..
ReplyDelete:?