dhz tweets fb dhz dhz on pinterest dhz g+ dhz socmed dhz blogs dhz is ... Home Home Image Map

Wednesday, 1 October 2008

rasa untuk logika

Hari ini udah lebaran ya. Bunyi takbir dari tadi malam bergema di mana-mana. Setiap tahun, saya tak pernah tidak menangis seperti tadi malam. Setiap takbir berkumandang, saya selalu ingin menangis. Beragam alasan: membayangkan mereka yang tahun ini tak lagi rayakan Idul Fitri bersama keluarga dan orang-orang tersayang, mengingat bahwa tiap Ramadhan ibadah saya tidak pernah terasa maksimal, mengingat rasa dalam diri saya yang selalu menang dari logika. Menangis deras.



Pagi ini saya ga ikutan shalat Ied. Wanita. Saya hanya bisa berharap semoga tahun depan diberikan kesempatan untuk berjumpa lagi dengan bulan Ramadhan, bisa tersenyum gembira dengan segala kondisi yang terjadi pada diri saya, tak lagi merasa seperti pagi ini. Saya sedang merasakan hawa kosong melompong yang sesungguhnya bisa saya jelaskan dengan kalimat, tapi tak sudi saya paparkan panjang lebar di hari ketika orang-orang menyambut gembira perayaan besar ini. Lain kali saja.

Well, anyway, life must go on. Walaupun air mata tadi malam deras, dan menurut saya, saya tidak cukup bijak karena sudah memilih untuk terus menerus memposisikan saya sebagai seorang yang bersedih, namun hari ini saya akan coba untuk sejenak kalahkan rasa, kedepankan logika. Ya, sepengetahuan saya, logika tidak pernah berjumpa rasa, tak ingin berkenalan bahkan sepertinya tak ingin sama sekali lewat sekejap saja di depan ruang tamu rasa. Perasaan pun sepertinya cuek cuek saja melihat logika yang sesungguhnya kadang coba terbang untuk singgah sejenak di pelataran sempit yang tak disediakan rasa. Cape ya...

Maka, hari ini, di 1 Syawal 1429 H, memulai hari di awal Oktober 2008 yang indah, saya mau ajak rasa untuk silaturahmi sebentar saja ke tempat logika. Mumpung lebaran ^_^

No comments:

Post a Comment