dhz tweets fb dhz dhz on pinterest dhz g+ dhz socmed dhz blogs dhz is ... Home Home Image Map

Saturday 21 June 2008

Plagiat dan untung



Terima kasih, terima kasih untuk seorang kritikus *karena sering banget ngritik saya* untuk memberikan suntikan ide baru buat posting di blog saya. Bukannya ga ada ide sendiri atau ga ada cerita untuk dibagikan sih. Enggak, sama sekali tidak. Hanya saja, ternyata menjadi sebuah keterarikan pribadi saat kritikus *jangan kritikus deh. Ntar saya diberantemin lagi*:sebel: yang baik hati itu, ulangi din, ulang. Oke, ternyata menjadi sebuah ketertarikan pribadi buat saya saat dia yang namanya tak boleh disebut itu berkomentar tentang saya melakukan plagiat-plagiat-plagiat, dan ngotot plagiaaaaat aja mulu.

Apa sih plagiat itu? Di situs ini, seorang bapak bernama kukuh berpendapat seperti ini:

emang sih namanya plagiat selalu berkonotasi negatif, mungkin kalo namanya kita ganti kata lain yang lebih kreatif akan berbeda pengertian. Aku lebih melihat plagiat dari sisi kreatif yang positif dengan arti tidak menyontek, meniru sama persis. Plagiat terkadang memberikan stimulus awal untuk melakukan sesuatu yang berbeda bentuk, karakter bahkan cara membuat namun tujuan sama. Jadi menurutku selama proses plagiat diawali dengan niat baik dan positif tentu akan memberikan suasana kompetisi yang sehat pula. Janganlah indonesia ini diberi pengertian bahwa banyak hal yang negatif tentang budaya plagiat, lihatlah negara Jepang sebelum seperti ini diawali dari proses plagiat teknologi barat. Yang terpenting adalah budaya plagiat yang dikumandangkan banyak orang harus diluruskan dengan proses kreatif yang merangsang bangsa ini untuk lebih maju. Aturan Hak Cipta dan Intelektual harus tetap dijunjung tinggi. Sistem dan SDM bangsa inilah yang harus dibenahi agar tidak semua budaya menjadi kurang menguntungkan untuk kemajuan bangsa ini. STOP PLAGIAT NEGATIF AYO PLAGIAT YANG POSITIF.

Namun ternyata, support plagiat tidak berhenti sampai di situ. Masih ada pendapat lain dari seorang di situs yang sama, menginisialkan diri sebagai aduh25, dan berpendapat begini:



Plagiat tumbuh di indonesia mungkin diseluruh subsektor kehidupan, Budaya Plagiat tumbuh menjamur, dan banyak merugikan negara bahkan malah cenderung di lindungi para pembesar yang nota bene pihak penegak, pemberantas, lihat bagaimana Glodok bisa besar, mungkin malah disinilah pusatnya peredaran Asia. Diglodok pusat barang-barang tiruan khususnya barang-barang elektronik+cd, vdv, dvd sama persis dengan harga murah, bahkan tanpa pajak. Kemana duitnya bermuara? Bisa kita bayangkan berapa itu?!

Tapi Budaya Plagiat tidak selalu negatif, untuk bidang-bidang tertentu kalau negara berkembang mesti meniru negara maju, dan mesti alih tehnologi seperti yang dilakukan cina, kita bisa bercermin dari negara cina. Mengapa cina pertumbuhan ekonominya paling tinggi? Dia Plagiat semua barang, ilmu pengetahuan, sampai antariksa, dan alih tehnologi bahkan lebih sempurna dan dijual dengan harga yang sangat murah. Bahkan satu-satunya negara yang ditakuti oleh negara adidaya saat ini.

Mengapa kita tidak seperti itu? Bukan seperti ini? Malah Plagiat budaya, gaya hidup mewah dari hasil korupsi, menjiplak sinetron yang budayanya lain, bermental nol?

Sudah saatnya kita berpikir pandai, seperti nenek moyang kita dulu, sekedar buat tempe, tahu, batik yang negara lain akui dan inginkan, bahkan mahakaryanya seperti borobudur. Kita mesti ingat mengapa dulu penjajah datang ke nusantara? Karena kita kaya raya.

Saudaraku kita mesti sadar, tambang apa yang tidak kita punya? Dan tidak jarang merupakan tambang terbesar didunia. yang negara lain pingin ambil dan kuasahi.

Sudah saatnya kita plagiat dunia pendidikan, pengetahuan dan kita sempurnakan, jangan malah takut ujian nasional. Kapan kita bisa maju kalau kita tidak mencontoh negara maju dalam ilmu pengetahuan! Mari mulai bersama-sama satukan tujuan untuk menjadi diri sendiri, bangga dengan budaya sendiri, karya sendiri dan negeri ini! Untuk menunjukan pada dunia luar bahwa kita bisa!

Yah, begitulah. Berbaik sangkalah, terutama kalo tulisan yang dianggap plagiat untuk ditujukan bukan untuk membawa keuntungan bagi diri sendiri. Setuju ya?

2 comments:

  1. Kayaknya para plagiat tidak bisa lagi dibendung. semua ada dimana-mana. pusing...! entah itu para blogger, penyanyi, band, bahkan negara. ampun deh..

    ReplyDelete
  2. mari, selametin bangsa kita dari plagiator!!

    ReplyDelete