dhz tweets fb dhz dhz on pinterest dhz g+ dhz socmed dhz blogs dhz is ... Home Home Image Map

Wednesday, 10 October 2007

Pria BUNCIT, mapan atau busung lapar?

Obrolan ringan sore tadi menggelitik jari ini untuk membuat tulisan berjudul di atas. Haha. Sebelumnya, marilah kita lihat *terutama para pria* buncitkah perut Anda? Jika ya, maafkan saya jika Anda tersinggung.

Maka, menjawab judul di atas, menurut saya perut buncit belum tentu mapan dan bukan berarti busung lapar. Judul tersebut tercetus hanya untuk mengguyon rekan saya yang perutnya buncit sehingga baju yang seharusnya datar di wilayah perut, malah membentuk setengah lingkaran seperti orang hamil saja! Di dalihkan bahwa perut buncit adalah tanda pria mapan, saya pun mengguraunya dengan berkata bahwa buncitnya dia itu pertanda busung lapar *hehe, maaf ya penyiar favoritku, peaceee*.

Secara dunia nyata, setiap hari saya melihat perut yang setengah lingkaran itu di rumah saya: Bapak tercinta. Ya, Bapak memang pria mapan, bukan busung lapar. Namun, pria mapan versi saya dalam tulisan ini bukan pria mapan yang sudah menikah dan punya anak seorang wanita *cantik* dewasa seperti saya ini. Pria mapan yang sedang saya bicarakan adalah pria yang dikategorikan telah mapan di mata wanita *cantik atau tidak cantik* yang ingin mencari pasangan hidup. Benarkah perut buncit adalah salah satu tanda bahwa sang pria tersebut mapan?

Logikanya, saya beranggapan bahwa jika si pria berperut buncit, itu artinya pria tersebut memenuhi kebutuhan gizinya dengan maksimal. Namun secara rasa dan estetika, jujur ya, saya sedikit agak ilfil *ilank filing bo’* melihat perut buncit yang bisa merusak penampilan *kecuali perutnya Indra Bekti yang malah bikin gemes*. Kenapa harus ilfil? Ya iyalah. Dalam pikiran saya, ketika pria tersebut buncit, maka itu berarti si pria seneng makan *bahasa jujurnya: rakus*, tapi males olahraga. Pantesan aja buncit kan?

Lantas pria buncit pun saya hubungkan dengan om-om berduit yang sudah bosan dengan istrinya di rumah. Om-om yang istrinya cuma bisa morotin duitnya tapi tidak memberikan kepuasan jasmani ruhani si om. Nah, mungkinkan orang buncit karena stress ya? Waah jangan donk. Bapak saya kan buncit. Masa sih ibu saya ngga memenuhi kebutuhan jasmani ruhani bapak saya. Ya ngga lah. Bapak saya sebenernya ngga buncit, tapi bulet *ampuuun paak*. Kebuletan itulah pertanda bapak makmur gyehehehe.

Anyway, kembali ke kasus buncit yang katanya pertanda mapan, saya tetap berkeyakinan bahwa pria buncit bukan berarti mapan, namun cenderung males olahraga. Anggapan saya ini dengan landasan fakta dan bukti-bukti nyata di depan mata berupa beberapa pria berperut buncit di kantor, kampus, dan sebagian teman dekat. Mereka sama sekali tidak busung lapar, dan tidak pula mapan. Busung lapar apanya. Makan aja bisa sampe 5 kali sehari, gimana bisa busung lapar.

Jadi wahai pria buncit maupun tidak buncit *dan juga wanita-wanita buncit, termasuk saya juga deh kayaknya*, mari kita olahraga yuk. Sit up paling tidak 3 kali seminggu. Mudah-mudahan bisa merampingkan perut yang buncit. Atau ada cara lain untuk merampingkan si buncit?

6 comments:

  1. kebetulan saya setengah buncit negh..huehehehe..kata orang segh biar keliatan borju geto..huahahahaaa...

    btw, gimana gak agak buncit, makan banyak, tidur cukup, gak banyak pikiran..dan males olah raga..,ya udah jadi agak buncit dech..

    tapi saya gak mau di bilang buncit ato gendut, tapi gemuk din..,hueheheee...

    menurut kamu, kira2 badanku proporsional gak ? tinggi 175an cm berat 80 kg..

    How do you think ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. xixixi.. samaaa dong :p

      marilah kita olahraga bersama2 mas..

      Delete
  2. Saya pernah baca di buku Simple Abundance-nya Sarah Ban Breathnach (eh, betul dari buku ini ato buku laen yah...), katanya seseorang bisa kurus/ramping/nurunin berat badan saat org itu udah bisa mencintai dirinya sendiri, saat dia udah bisa nerima keadaan dirinya sendiri--dan cara ini merupakan cara yang PALING LAMA untuk menurunkan berat badan/menguruskan perut buncit/sejenisnya, tapi yang paling... apa ya namanya... yg paling hemat biaya kali ya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. dengan kata lain, banyak yg masih belum mencintai diri sendiri

      *termasuk dini lah ni :(

      Delete
  3. buncit adalah sebagian nasib yang harus diterima. Tapi perlu diperjuangkan untuk dirubah.

    ReplyDelete
    Replies
    1. kayak pernah denger dimanaaa gitu hahaha..

      Delete