dhz tweets fb dhz dhz on pinterest dhz g+ dhz socmed dhz blogs dhz is ... Home Home Image Map

Saturday 1 September 2007

SHARING

Sharing, curhat… saya perlu curhat saat ini.
Sayang, saya bingung, tak saya temukan makhluk bernyawa berupa psikolog, bahkan (sekedar) sahabat pun tak ingin saya berbagi, tentang galau dan gundah yang hadir tanpa rencana, tanpa mengabari saya terlebih dahulu.

Introvert, me hiding it myself, or I can’t tell what I exactly feel?


*break, I am listening Letto – Sandaran Hati*

Kutau pasti, Kau menemani. Dalam hidupku, kesendirianku.
Benarkah ini jalanMu. Hanyalah Engkau, yang kutuju.
Aku hilang arah, tanpa hadirMu. Dalam gelapnya, malam hariku.
Sedihku ini tak ada arti, jika Kaulah Sandaran Hati

Yeah, cukup mewakili hati yang sedang galau ini.
Tapi mau sampai kapan saya begini, tanpa sharing partner selain benda mati tempat saya bisa gerakkan 10 jari tanpa interupsi?

Sesungguhnya, keinginan siapakah saya tidak miliki sharing partner?
Keinginan siapakah tak ada yang diajak berbagi?
Keinginan siapakah sembunyikan semua emosi, jauh dalam diri?
Bukan siapa-siapa, hanya saya sendiri saja.

Saya tidak bisa sharing namun saya senang mendapat teman sharing. Bukan untuk sharing cerita saya secara utuh, tapi cerita dan perasaan mereka. Artinya, saya dipercaya, dan masih dibutuhkan. Itu sudah cukup mengurangi galau malam ini.

Tangis yang akhirnya pecah pun, bisa pula diuapkan dengan suara dan pesan singkat yang menggembirakan, walaupun tanpa sharing detail tentang apa yang sedang saya rasakan.

Tangis toh, akhirnya, mereka terima pula walau saya ungkapkan tanpa alasan apapun. Yah, saya percaya bahwa bukanlah alasan yang ingin benar-benar dicari tau. Suara dan pesan singkat tanpa makna namun berharga itu muncul karena ingin mendengar dan merasakan saya yang tersenyum. Maka tersenyumlah. Musnahkan saja rasa yang bahkan saya sendiri pun tak tau bagaimana menjelaskannya pada diri saya sendiri. Terlalu rumit dan terlalu tinggi, terlalu sulit untuk dipahami oleh siapa saja. Biarkan saya saja, sendiri namun ditemani.

No comments:

Post a Comment