dhz tweets fb dhz dhz on pinterest dhz g+ dhz socmed dhz blogs dhz is ... Home Home Image Map

Saturday, 14 July 2007

Jempolku, SMSku, Juliku

Akibat banyak smsan –yang diluar batas kewajaran—menyebabkan krusakan mendalam pada handphone yang setahun ini sangat setia menemani saya. Saya heran, ngga pernah bisa ya lebih dari setaun tu handphone betah sama-sama saya? Dulu, yang biru yang saya beli dengan setengah uang saya sendiri, harus hilang diambil orang, orang deket rumah *tetangga saya. Hah? Kenapa tetangga saya dalam blog ini kok nyebelin semua yah?*. Trus si hitam legam yang barusan, meninggal mendadak. Kecuali yang si kecil merah menyenangkan ini, yang awalnya saya beli dengan gembira ria senang suka cita secaranya bakal bisa telpon-telponan sama pacar (waktu itu, dienz) cuman Rp. 49/menit. Nah, sekarang lagi ga punya orang untuk diajak telpon-telponan Rp. 3000 sejam, yaa ga masalah sih. Masih ada beberapa orang yang kadang butuh nomor tersebut untuk dihubungi supaya lebih murah waktu ditelpon via wartel.

Nah, kabar terbaru, handphone saya sudah resmi wafat, meninggalkan dunia yang fana ini. Sehingga, dalam waktu yang entah sampai kapankah, saya ngga bisa foto-foto, ngga bisa denger MP3, ngga bisa maen game, ngga bisa internetan via mobile *karena emang jarang, soalnya mahal. Dan lagi, skarang bisa on line sambil siaran kan? Halah!* dan juga ngga bisa buka kamus tinggal ketik, ngga bisa baca Al Qur’an di hape, ngga bisa searching tafsirnya juga via hape, ngga bisa baca-baca SMS Love Application *bisa download lagi siy, tapi sms-sms cinta yang dalam tanda kutip kan ga bisa dibaca lagi...* lalu ngga bisa buka catatan dong berarti? Waduuh, padahal dalam note itu ada beberapa frase penting dalam bahasa prancis loh! Juga ada beberapa password dan username untuk login-login website entah apa.

Anyway, ya sudahlah mau diapain lagi. Barangnya sudah pergi ninggalin saya. Akibat jempol yang nyaris kehilangan sidik jarinya ini, akibat hobi gila yang merugikan (apa menyenangkan?) akhirnya saya merelakan tabungan saya untuk BELI HP BARU ahahaha... *sedih sebenarnya. Kalo saya beli hp lagi, kapan saya ke Canada? Hehe, emang tabungan saya 3 miliar mau ke Canada? Blebh*. Yeaaa, walopun belum nyampe 3 miliar kan, setidaknya saldo tabungan segitu bisa jadi awal MENUJU 3 miliar hehe. Hmmm, jadi beli hp baru ngga yah? Jujur, saya lagi sama skali ngga pengen beli hp baru. Kalau pengen PUNYA HP BARU siiih, hmmm dari sebelum hp ini rusak mah juga dah kepengen. Hehe, intinya adalah masalah BUDGET! Yak, lagi-lagi duid euy duid. UUD deeh jadinya, alias ujung-ujungnya duit dah.

Sekarang masih dini hari, belum ada terjadi apa pun, selain menguap. Iya, saya kecapean. Kan kemaren siaran sampe 7 jam itu, bah gila aja kalo ngga cape. Emang siiy, badan ga ngapa2in cuman duduk manis doang sambil puter lagu sama ngomong. Tapi kan, tapi kan... saya kan pileeeek. Trus kena AC, trus sekarang hampir demam nih. Udah demam malahan. Tapi, kalau saya demam brarti?

DEMAM=NO BROADCASTING=NO TEACHING=NO MEETING STUDENTS=NO COMING TO A BORING MEETING on that SundaY=NO ACTIVITY=NO BROWSING=NO POSTING=
Huuuh, intinya demam itu GA ENAK!


Nah, makanya sebelum saya jatuh dalam kenistaan limbah demam *halah, kayak apaan aja siy demam itu hehe. Don’t be too much beibeh*, bangun tidur nanti –mudah2an Allah masih panjangkan umur saya sampai setelah saya bangun tidur, dan sampai ajal saya, amien—saya akan langsung mandi, trus berangkat ambil MMC yang berharga itu, sama konfirmasi kepastian tentang handphone, dan entahlah apakah saya akan beli hp baru atau nggak! Just skip this!

Mmmm, malam minggu? Sore ini, sampai dengan malam, sudah terencana oleh teman-teman saya yang saya sayangi, kita akan REUNIAN! Waaah, it’s really been along time didn’t meet them! I do MISS them MUCH! Tapi, saya membayangkan situasi yang akan terjadi di acara itu, hmmm mungkin a lil bit jayus, ngga seheboh ketika saya berkumpul dengan teman-teman saya yang sekarang. Secaranya gaya obrolan aja udah sedikit beda mungkin ya. Entahlah. Tapi saya beneran kangen sama kalian Itsna, Onyeng, Van de Bock, Dedi Juliansyah (whoever you are, you still my mantan heheh), Chepry, Budi—mereka ber6 itu, sahabat-sahabat saya di kelas IPA dahulu kala. Kalau yang lain, saya juga kangen. Tapi tidak sekangen saya ingin bertemu dengan seseorang yang sangat ingin saya temui *sengaja ngga disebut namanya, nanti kalo disebut, yang lain yang namanya ngga disebut pada ngiri ihihi*.

Malem-malem begini (dini hari, dienz) memang enak yah dipake untuk nulis-nulis yang tidak terlalu penting seperti ini. Tapi, ada satu hal yang mungkin suatu hari nanti akan saya anggap beneran ngga penting, namun penting untuk sekarang.

Ini mengenai telepon, SMS, ketemuan, dan intensitas komunikasi. Beberapa kali hal semacam ini terjadi, dan saya menemukan bahwa ternyata saya cukup besar hati menerima kenyataan bahwa saya-lah yang sekedar teman chat (via sms atau telepon). Saya biasa dan rutin (walau tidak setiap hari, dienz) menjalin komunikasi dengen seseorang dan beberapa orang yang BEGITULAH.

Secara alamiah, harfiah, dan khilafiah –istilah¬2 apa itu?—mereka (atau dia?) bukanlah orang yang touchable, bukan orang yang boleh diganggu oleh orang lain dengan intensitas komunikasi (sms/telepon) semacam itu. Secara gamblang, mereka (dia, dienz) adalah bukan milik saya *dalam artian pacar. Halah, langsung aja, dia itu pacar orang lain! Susah amat jujur sih!*. Nah, itulah dia maksud saya haha. That was what I wanna say!

Trus, mau ngomong apa?
Ga jadi deh. Kalo saya bicarakan di sini, sama saja saya membuka tabir di balik misteri yang belum terungkap *complicated!*. Biarkan saja tabir itu terbuka perlahan, dan memunculkan misteri di dalamnya secara lengkap, sampai semua orang siap menerima asap yang NYATA bahwa sesungguhnya, semua yang terjadi adalah benar-benar NYATA, bukan sekedar hasrat yang muncul dari sisi yang tak simetris.

Slamad dini hari, slamad menjelang pagi, slamad tidur lagi! Smoga bangun dengan senyuman, di bibir dan di hati, tentu saja in this very LOVELY JULY.

No comments:

Post a Comment