Setiap tahun ajaran selalu punya cerita. Tahun ajaran 2016/2017 ini merupakan semester ketiga saya mengajar mata kuliah Bahasa Inggris di Universitas Tanjungpura Pontianak. Cerita di semester ini tidak jauh berbeda dari cerita semester-semester sebelumnya. Masih berputar di tema tentang attitude mahasiswa, effort mahasiswa, juga tentunya tipe kecerdasan mahasiswa yang berbeda-beda. Dari 3 semester belakangan, untuk mata kuliah Bahasa Inggris, saya menyimpulkan ada beberapa type mahasiswa: mahasiswa kece, mahasiswa oke, dan mahasiswa oke deh.
Mahasiswa kece, biasanya di kelas cukup aktif, sudah punya basic skill yang baik, either berbekal dari belajar Bahasa Inggris yang serius sejak SD hingga SMA, atau lewat kelas tambahan di lembaga kursus. Mahasiswa kece, ngumpulin tugas selalu on time. Kalo disuruh presentasi di depan kelas, selalu siap sedia. Mahasiswa kece merasa rugi kalo harus absen. Jika terpaksa absen, itu pun karena harus mewakili kampus atau mewakili bangsa ini dalam ajang lomba.
Mahasiswa oke, tak kalah keren dari mahasiswa kece. Mahasiswa oke, punya keunikan yang menarik. Walaupun skill Bahasa Inggris biasa-biasa saja, tapi punya effort yang bikin dosen jadi ga tega ngasih nilai D, apalagi E. Meskipun dirasa berat, tapi tugas tetep beres, nyaris tak pernah absen pada pertemuan di kelas, dan tidak sungkan bertanya ke teman kalau-kalau ada tugas saat kebetulan absen.
Mahasiswa oke deh, hampir sama keren dengan mahasiswa kece dan oke. Dikasih tugas, yaa oke deh. Bisa dikerjakan, bisa juga ditinggalkan begitu saja hiks. Ada yang karena sejak dikenalkan Bahasa Inggris di bangku sekolah sudah alergi sehingga tak bersahabat dengan Bahasa Inggris, ada juga yang abaikan tugas karena sibuk maen game di smartphone masing-masing atau sibuk nyari duit buat bayar semesteran. Walhasil, bila tiba masanya menginput nilai, terkadang dosen *yang seperti saya* harus agak sedikit tega terutama kalau mahasiswanya sama sekali tidak menampakkan itikad untuk menolong diri mereka sendiri sepanjang semester.
Hasil tidak pernah mengkhianati usaha, ya kan?
Seperti yang selalu saya ulang-ulang di status media sosial saya sejak tahun duaribu belum pakai belasan, sejatinya semua siswa/mahasiswa itu cerdas. Kita semua unik. Yang membedakan hanyalah jenis kecerdasan masing-masing, serta MAU dan TIDAK MAU mengembangkan kecerdasan kita. That's it. Sekali lagi, hasil tak pernah mengkhianati usaha. We always get what we deserve. So, just enjoy your score ;)
Selamat Siang Bu Dini,
ReplyDeleteSaya sedang blogwalking dan menemukan artikel menarik dari seorang dosen seperti anda.
Saya Soraya dari http://serumah.com.
Saat ini trend berbagi ruangan/roomsharing sangat marak di kota besar. Kami berinisiatif untuk membuat situs pencari teman sekamar/roommate agar orang-orang yang ingin menyewa tempat tinggal (apartemen, rumah atau kost) dapat berbagi tempat tinggal dan mengurangi biaya pengeluaran untuk tempat tinggal. Berawal dari ide tersebut, website serumah.com diluncurkan pada awal tahun 2016.
Saat ini saya meminta bantuan anda untuk menuliskan artikel review mengenai serumah.com di situs blog anda. Saya dan Tim Serumah sangat menghargai jika Anda bersedia untuk memberikan review terhadap website kami dan menerbitkannya di blog anda.
Mohon hubungi saya jika ada pertanyaan lebih lanjut. Saya ucapkan terima kasih atas waktu dan kesempatannya.
Soraya F.
Cataga Ltd.
soraya.serumah@gmail.com
http://serumah.com/