Alhamdulillaah, Sabtu lalu, bersama peserta pengajian BKMT Kecamatan Sekadau Hilir, Aisyiyah, dan
Salimah Kabupaten Sekadau, saya mengikuti Pelatihan Fardhu Kifayah, Penyelenggaraan Jenazah. This is my very first time ikut pelatihan penyelenggaraan jenazah, and really such a great dzikrul maut.
Kematian, yang datangnya tidak bisa kita jemput, tak bisa pula kita undang, adalah sebuah rahasia ilahi yang datangnya pasti, sebagaimana Allah firmankan dalam QS Al Anbiya: 35 "Kullu nafsin dzaa iqotul mauut", tiap-tiap yang berjiwa pasti akan merasakan mati. Which means, saat ini sadar atau tidak, kita sedang mengantri, menanti Allah memanggil kita untuk kembali. Maka, sudahkah kita bersiap-siap?
Di pelatihan penyelenggaraan jenazah inilah, para peserta pelatihan diajak oleh ibu
Ida Jumiati *yang biasa kami panggil Kak Yan* selaku pemateri, untuk bersiap-siap, baik menghadapi kematian kita sendiri serta kematian orang-orang terdekat kita. Sehingga, ketika misalkan pasangan, anak, atau orang tua kita dipanggil Allah duluan, kita yang masih hidup ini bisa memberikan pengabdian terakhir dengan ikut memandikan, mengafani, dan menyolatkan.
Pada sesi teori pelatihan, kami diberikan beragam ilmu yang berkaitan dengan kematian, antara lain tentang kewajiban-kewajiban muslim terhadap muslim lainnya, adab dan doa ketika menjenguk orang sakit, ciri-ciri husnul khatimah (wafat dengan akhir yang baik), sampai dengan teori penyelenggaraan jenazah.
Setelah teori, diberikan kesempatan untuk tanya jawab kepada para peserta pelatihan, dan ada buanyak sekali pertanyaan-pertanyaan bagus yang menambah ilmu kami agar ke depan tak ada lagi bid'ah dan khurafat terkait penyelenggaraan jenazah.
 |
Peserta pelatihan, dengan beragam usia dan latar belakang |
 |
Peserta pelatihan |
Selepas shalat dzuhur dan makan siang, acara dilanjutkan dengan praktek penyelenggaraan jenazah. Berhubung tidak tersedia boneka peraga yang akan dijadikan mayit, maka ibu ketua Pimpinan Daerah Salimah Kabupaten Sekadau menyediakan dirinya menjadi jenazah yang akan dimandikan dan dikafani.
 |
Persiapan kain kafan sebelum jenazah dimandikan |
 |
Proses memandikan jenazah |
 |
Proses memandikan jenazah |
 |
Proses mengafani jenazah |
 |
Proses mengafani jenazah |
 |
Selesai dikafankan |
 |
Praktek Shalat Jenazah |
Setelah praktek selesai, kami diberikan tayangan kematian yang husnul khatimah, serta wajah saudara-saudara kami di Palestina, yang In Syaa Allah wafat dalam keadaan syahid. Sungguh, betapa iri hati kami, ingin sekali dikaruniai husnul khotimah jika wafat kelak.
Semoga melalui pelatihan ini, saya menjadi tak sekedar sering mengingat mati, tapi juga semakin serius mempersiapkan kematian diri, yang entah kapan tibanya, namun pasti akan tiba. Pasti :')
Ehh skrg profesi mandikan mayat sangat dicari, memang bayaran ngk seberapa, tapi tabungan akhirat gemuk..
ReplyDeletebeneeer
Deleteemangnya yg mandiiin jenazah di bayar ya?? biasanya kan keluarga yg mandiin.
DeleteTidak banyak orang yang selalu ingat saat seperti ini, namun apa yang saya lihat hari ini menjadi bekal buat saya, dan kita semau untuk tetap semangat menjalani hidup dan juga ingat akan hidup di masa yang akan datang, kampung terakhir di Akhirat sana. Wallahu alam. Hanya Allah Yang Tahu
ReplyDeletebetul kang asep.. pengingat juga untuk saya, supaya tidak meninggalkan kesan buruk, tidak membiasakan diri menyakiti hati orang lain lewat tulisan-tulisan saya sebelum berpulang nanti :')
Deleteahhhhhhhihohoho.. kok saya merinding ya kak.
ReplyDeletepengin pipis kali Mbak
Delete-________-' .. bener juga ya.
Deleteikuuutt
Deletesemoga bermanfaat acaranya...saya ikut mengambil pelajarannya, bahwa suatu saat kita juga akan seperti itu, jazakillah....
ReplyDeleteiya bener banget
Deletehmmm,,,, pastinya ini.
Deleteiya Mbak. ini sepele dan sangat2 harian sifatnya. tapi coba aja deh kalo mau, orang yang melaksanakan shalat jenazah dites, pasti doanya banyak yang nggak bisa. itu baru shalat jenazah. nah, kalo mengurus jenazah? saya yakin hanya segelintir saja yang siap melakukannya.
ReplyDeleteMari kita tes bang zach, sambil belajar banyak :D
Deleteini bacaannya pernah di pake buat Ujian Praktek.. aku sempet ngapalin, skrg keknya lupa-lupa ingat >_< .
DeleteJadi ingat dengan pelatihan penyelenggaraan jenazah waktu SMA mbak, tidak ada yang mau jadi mayatnya :)
ReplyDeletekalau saya, jd ingat pas SMA ada pentas seni dengan tema mengngat kematian, trs ada adegan mbawa keranda...ehhh..gak jadi deh acara pentas seninya:(
DeleteApakabar mbak din? *keluar dari goa persembunyian :D
ReplyDeleteyg penting gak keluar dari tahanan, kawan .. :D .
Deletepiss ah.
goa selarong pasti. kan pangeran diponorogo
Deleterame juga ya mbak, sangat di butuhkan banyak orang nih, apalagi sekarang jarang masyarakat biasa bisa bahkan mau mulasara mayat, kebanyakan yang mengambil peran ustadz atau yai saja,.
ReplyDeletewah sangat bermanfaat sekali, acaranya rame banget
ReplyDeletewahhh kegiatan yang luar biasa tu mbk....semoga selalu teregenerasi..mbak
ReplyDeleteBukan hanya pahalanya yang besar namun ini termasuk pardu kipayah, kalau ada seseorang yang meninggal di suatu desa terus gak ada yang mengurusinya yang kena adalah seluruh desa jadi ini sangatlah penting....
ReplyDeleteNiche Blog :)
ini penting banget mbak, banyak orang yg enggan utk memandaikan sampai mengkafani jenazah. meski itu saudara nya
ReplyDeleteterimakasih atas posting bermanfaat ini. sukses selalu
ReplyDeletebesok dipasang saat main dengan timnas Belanda nggak, Mas Bambang?
Deleteyang seperti ini yang seharusnya selalu di lakukan masyarakat,,selain itu menjadai kewajiban kita dan hak bagi si jenazah,,yang utama dengan itu kita bisa semakin ingat pada kematian..:)
ReplyDeletesemoga ilmunya selau berkah ya :)
oia aku ada blog baru mampir ke EPICENTRUM
ya barangkali berminat blogwalking,,makasih :)
wah pelatihan yg sangat bermanfaat , sangat penting dan harus semua org bisa karena kematian itu pasti akan datang pada waktunya
ReplyDeleteadmin "Variasi Blogger"