Selalu kangen dengan baitullah, beserta kisah-kisah yang kami bawa selama menjalani umroh di awal tahun kemarin. Jadi, saya ingin berbagi nostalgia tentang perjumpaan dengan beberapa saudara seaqidah yang saya jumpai.
Hari ini, mau berbagi cerita tentang perjumpaan dengan ibu baik hati yang ada di foto atas ini. Saya berjumpa beliau ketika berada di Masjidil Haram.
Sungguh, kita akan menangis tanpa rasa malu ketika memandang Ka'bah.
Melihat saya menangis Ibu yang berada di foto tersebut, yang duduk di sebelah saya, menepuk pelan pundak saya sembari mengatakan kalimat yang di telinga saya terdengar begini: "In Syaa Allah, ijabah. Ijabah" Saya mengerti maksud beliau adalah, doa-doa saya In Sya Allah akan terkabul. Kira-kira begitu.
Saya pun tersenyum, lalu mengajak beliau berkenalan, dengan Bahasa Inggris, karena Bahasa Arab saya sangat payah sekali.
Pertanyaan standar para jamaah umroh yang belum saling mengenal adalah: "Where are you from?"
Yap, beliau berasal dari Turki.
Hal yang pertama kali terlintas dalam pikiran saya saat mendengar negara Turki adalah Perdana Menteri Turki, Erdogan. Selama ini, saya selalu melafalkan nama Erdogan sebagaimana namanya tertulis. Ternyata, cara bacanya bukan begitu hehehe. Ke mana aja buuuk :p
Ketika saya menyebut "Erdogan" di depan beliau, beberapa detik beliau sempat bingung, lalu mengoreksi cara pelafalan nama Erdogan yang benar: Erdoğan (dibaca: Erdoan). Saya pun manggut-manggut.
There's a lot of things yang sebetulnya ingiiin sekali saya tanyakan pada beliau mengenai Turki, juga tentang diri beliau. Sayang, beliau tidak bisa berbahasa Inggris, dan saya tidak bisa berbahasa Arab, apalagi bahasa Turki :(
Anyway, meski tidak mengerti bahasa satu sama lain, kami tetap berkomunikasi, beliau melanjutkan bicara dengan bahasanya, saya menyimak dengan seksama, berusaha memahami kata-kata yang bisa saya terka, dan menyalami dan berpelukan dengan beliau, menyertakan ukhuwah yang kami punya :')
untungnya tidak salah sebut jadi mendoan ya,
ReplyDeleteperjalanan ke baitullah selalu menghadirkan beraneka sensasi kerinduan... yang intinya selalu ingin lebih dekat dalam pelukan Sang Khaliq....salam :-)
hehehehe..
Deletepake bahasa tubuh hehehe
ReplyDeletebahasa kalbu :D
Deleteasyiik banget ya bisa ketemu orang yang satu visi dalam hidup. indahnya kebayang, pasti on top of the world banget deh Mbak. selamat. salam buat ibu Turkinya (ehh kapan ketemu laginya)
ReplyDeletevisi menuju JannahNya :')
DeleteTidak bawa translate yah mbak? biar bisa gampang komunikasinya. Tapi salut deh dengan mbak soalnya bisa ngerti bahasa Turki :)
ReplyDeletebahasa ternyata tidak membuat hati dan cinta menjadi berjauhan ya...
ReplyDeletesebuah keindahan yang saya pengenin
bisa meneteskan air mata di depan Ka'bah...kapan, dan layakkah itu bagiku??
layak laah, pengusaha ubi madu, bisa berangkatin sekampung. yakin sayaa..
Deletekeren sekali mbak..aku juga pingin bisa ke rumah Alloh, one day... ( selalu komen yang sama soal ini..hehehe)
ReplyDeleteberkunjung saja mba,mudah-mudahan mbak bisa bertemu lagi dengan beliau.aamiiin.
ReplyDeleteketika disana kita bisa bertemu mereka saudara kita seagama dari belahan bumi manapun. sungguh baik jika kita bisa merajut silaturrahmi bersama mereka.
ReplyDeleteshohih..
DeleteErdogan...mmm jadi ingat sama temen saya mbak. februari lalu istri beliau melahirkan seorang anak perempuan cantik...karena beliau kagum banget sama Pak Recep Tayyip Erdogan, maka anaknya dikasih nama Erdogana...
ReplyDeleteWaah, inspiratif :D
DeleteHayoo miss jadi inspirasi buat belajar bahasa Arab lagi... he he
ReplyDeleteAyo dil belajar lagi :D
Delete