Ingat-ingatlah lagi: seberapa sering kita mengkritisi kalimat yang keluarnya bukan dari ustadz ustadzah, tapi ternyata adalah perintah atau larangan yang telah lama tertulis dalam kitab suci AlQur'an, hanya karena kita menjadikan mushaf sekedar sebagai pajangan di lemari, tanpa mau membaca ayat-ayatNya, melewatkan kesempatan untuk menelaah terjemahnya? Apa hanya dijadikan mahar untuk pernikahan saja lalu selesai?
What a shame!!
Untukmu barangkali terlalu jauh jika bicara tentang mengamalkan isi AlQur'an. Baca, pahami, resapi saja dulu lah sebelum asal bicara. Kecilkan sedikit keangkuhan itu kalau tak mau membuangnya habis dari dalam diri yang kau pikir besar.
Berkatalah Rasul : Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku telah menjadikan Al-Qur’an itu sesuatu yang diacuhkan (ditinggalkan).” (QS. Al-Furqan:30)
Astaghfirullaahal'adziim. Astaghfirullahal'adziim. Astaghfirullahal'adziim. Janganlah sampai menjadi kaum yang mengacuhkan AlQur'an, lalu malah sombong dan congkak, mengkritisi firman Allah dengan rasa penuh bangga. Astaghfirullaahal'adziim. Astaghfirullahal'adziim. Astaghfirullahal'adziim.
*an ntms, and ntmp: note to myself, and to many people*
Nenek ini saja, demi membaca AlQur'an, sampai gunakan kaca pembesar meski sudah berkacamata. Bagaimana dengan kita?
ah, rasanya jadi tertampar...jadi inget kalo akhir akhir ini absen terus baca al-Quran..
ReplyDeleteHayuk, cemunguuud kencengin lagi \(^.^)9
DeleteMasya Allah, nasehat yang berharga..
ReplyDeletesemoga kita minimal bisa one day one juz...
aamiin
Deleteone day one juz...
ReplyDeletebismillah, bisa!!
bisaaa!!
Deleteharusnya Al Quran itu dibaca dan diamalkan isinya..jangan cuma jadi pajangan doank
ReplyDeleteSalam Blogger Gagal
benerrr
Deleteterimakasih sudah diingatkan ya, semoga kita semua terhindar dari sikap yang membiarkan AL Quran hanya sebatas pajangan penghias lemari kaca ...salam :-)
ReplyDeleteit's a self-reminder to mas hari :) sama2..
DeleteKarena itu memang soal pilihan...
ReplyDeleteKasihan sama.orang2 yg memilih menjadikan AlQur'an cuman sbg pajangan :( Tapi yaa, itu pilihan. Saya yakin Una tidak memilihnya :D
DeleteSemakin sedikit memang generasi qur'ani masa kini... tapi semoga saya bisa membangun generasi-generasi cinta qur'an di masa depan :)
ReplyDeletekadang dibaca, kadang enggak...semoga ke depan bisa rutin terus..
ReplyDeleteAstaghfirullahal'adziim....Masya Allah, malu saya pada-NYA
ReplyDeletejadi bingung mau ngomong apa lagi, makasih deh yah...
makasi udah mengingatkan mbak..
ReplyDeletebelakangan ini agak jarang ngaji :(
tidak ada alasan untuk tidak membaca kitab tiap hari, meski sedikit saja. kalo ada alasan, yakin itu dibuat-buat (nasehat buat saya sendiri)
ReplyDeletekalo baru hatam, agak kurang semangat lagi buat mulai dari awal.. padahal pas hatamnya udah semangat .. :') .
ReplyDelete