Imam Hasan Al-Banna, pendiri gerakan dakwah Ikhwan yang terkenal ke seluruh dunia, banyak meninggalkan catatan penting pada sejarah perjuangan Islam modern. Ingat, kehadiran Imam Hasan bertepatan dengan hanya beberapa saat setelah hancurnya kekhalifan Islam yang terakhir. Tak pelak, setelah kepergian beliau, tak ada lagi figur dakwah yang bisa dijadikan acuan dalam gerakan Islam.
Setiap hari, dalam dakwahnya, ia berjalan kaki tidak kurang dari 20 KM. Beliau menyambangi desa-desa dan dilakukannya tanpa pamrih sedikitpun dari manusia. Ia duduk di warung kopi pada beberapa malam, menyatu dengan masyarakat yang sebenarnya, dan ia mampu mengingat nama orang yang baru saja ditemuinya walaupun hanya sekali, sehingga orang yang diajak bicara olehnya menjadi simpati.
Banyak warisan dari Imam Hasan yang sangat menggelorakan semangat dakwah Islam. Berikut ini beberapa di antaranya dari sekian wasiat-wasiatnya:
1. Bangunlah segera untuk melakukan sholat apabila mendengara adzan walau bagaimanapun keadaannya.
2. Baca, Telaah dan dengarkan Al-Quran atau dzikirlah kepada Allah dan janganlah engkau menghambur-hamburkan waktumu dalam masalah yang tidak ada manfaatnya.
3. Bersungguh-sungguhlah untuk bisa berbicara dalam bahasa Arab dengan fasih.
4. Jangan memperbanyak perdebatan dalam berbagai bidang pembicaraan sebab hal ini semata-mata tidak akan mendatangkan kebaikan.
5. Jangan banyak tertawa sebab hati yang selalu berkomunikasi dengan Allah (dzikir) adalah tenang dan tentram.
6. Jangan bergurau karena umat yang berjihad tidak berbuat kecuali dengan bersungguh-sungguh terus-menerus.
7. Jangan mengeraskan suara di atas suara yang diperlukan pendengar, karena hal ini akan mengganggu dan menyakiti.
8. Jauhilah dari membicarakan kejelekan orang lain atau melukainya dalam bentuk apapun dan jangan berbicara kecuali yang baik.
9. Berta'aruflah dengan saudaramu yang kalian temui walaupun dia tidak meminta, sebab prinsip dakwah kita adalah cinta dan ta'awun (kerja sama).
10. Pekerjaan rumah kita sebenarnya lebih bertumpuk dari pada waktu yang tersedia, maka manfaatkanlah waktu dan apabila kalian mempunyai sesuatu keperluan maka sederhanakanlah dan percepatlah untuk diselesaikan.
Via Eramuslim.
tertawa dan bergurau, itu yang paling sering kita ditemui pada saat bertemu dengan orang lain, bahkan tawa dan gurau canda sekarang lebih sering terdengar saat ceramah-ceramah agama dibawakan di layar televisi :-)
ReplyDeleteiyap, kadangkala sampai jadi lupa intisari yg disampaikan saking kebanyakan canda dan tawa :)
Deletecanda tawa diperlukan, karena Baginda Rasulullah pun bercanda. Yang penting, jangan kelewatan sampe bikin hati jadi keras dan tak peduli perasaan orang lain.
10 wasiat imam yang patut dipertimbangkan, diresapi, dan lalu dikerjakan...tapi model kaya saya, cuman bisa ngucapinnya doang, ngjalaninnya kayanya bakal susah yeuh....
ReplyDelete#selalu berusaha dan tetap semangatlah sayah teh soklah...!!
\^.^)9
Deletebacaan yang bermanfaat ukhti,,semoga Allah memberkahi kita seperti beliau-imam Hasan Al-Banna.
ReplyDeleteaamiin
DeletePoint ke 7 sepertinya udah ndak laku ya mbak. coba degerin ketika ada penyanyi dangdut wanita teriak2 mpe uratnya kelihatan :D
ReplyDeletePadahal itu dilarang kata agama
iya Mbak, bener banget, beliau memang panutan kita kaum halaqah to the insan kamil deh pokoknya.
ReplyDeleteSaya masih suka ngomong keras, ketawa dan bercanda aja. huhh. payah memang saya
saya setuju banged dengan Bang Zach. Saya rasa benar demikian. Kata orang sih SENYUM adalah Tertawa yang disempurnakan
Deletecanda tawa teteup kita perlukan bapak2 yg kasep, karena Baginda Rasulullah pun bercanda. Yang penting, jangan kelewatan sampe bikin hati jadi keras dan tak peduli perasaan orang lain. ^^v
DeleteMbak Dini, apa kabar?
ReplyDeleteAlhamdulillah kabar saya baik baik aja. Laaaaaa ini yang ditanya siapa kok yang jawab siapa ya
Deletesehat :p hihihi
Delete10 wasiat yang jika kita laksanakan, cukuplah ita jadi muslim yang kaafah....
ReplyDeleteAamiin, setelah dibaca langsung catet sebagai pengingat..
DeleteYang bergurau dan membicarakan kejelekan orang lain masih kaya kerupuk nih mbak din di kehidupan sehari-hari, selalu renyah dan bikin kebablasan.