dhz tweets fb dhz dhz on pinterest dhz g+ dhz socmed dhz blogs dhz is ... Home Home Image Map

Tuesday 19 March 2013

Pontianak Kota Khatulistiwa

Kembali ke Pontianak itu sekarang sudah menjadi hal berharga untuk saya. Kalau setahun yang lalu saya memanfaatkan momen pernikahan Linda dengan wisata kuliner yang ada di Kota Pontianak, giliran pernikahan Fika saya gunakan waktu selagi di Pontianak untuk berkunjung ke Tugu Khatulistiwa atau Equator Monument.

Pagi di garis khatulistiwa
Inisiatif untuk mengunjungi Tugu Khatulistiwa ini muncul lantaran saya sebagai perempuan kelahiran Kota Pontianak, sekolah di Pontianak, menikah di Pontianak, dan dibesarkan di Pontianak, malah belum pernah mengabadikan diri di depan landmark kebanggan Kota Pontianak ini. Padahal, salah 1 bukti bahwa orang luar kota pernah berkunjung ke Kota Pontianak adalah dengan berfoto di depan Tugu Khatulistiwa. Paling tidak, begitulah menurut saya. Waktu ke Singapore bersama teman-teman KEy, berfoto di depan patung Merlion merupakan bukti bahwa kami benar-benar ke Singapore. Maka, boleh-boleh saja kan saya jadikan patokan kalo sudah pernah ke Pontianak, dibuktikan dengan foto di depan Tugu Khatulistiwa hehe.

Maka Ahad 17 Maret pagi-pagi banget saya sama suami berangkat menuju Tugu Khatulistiwa yang terletak di Jalan Khatulistiwa Pontianak Utara. Orang-orang Pontianak mengenal kawasan tersebut sebagai daerah Siantan.

Berhubung rumah saya yang di Pontianak letaknya di Jeruju, suami saya pun memilih untuk memanfaatkan kapal ferry untuk menyebrang. Karena lumayan jauh bo' kalo harus nyebrang dari jembatan kapuas dan jembatan landak. Bersama penumpang lainnya, kami menjadi penyebrang pertama pagi itu. Horeee.

Tiba di seberang, didn't take long time to reach Equator Monument. Di sana sudah banyak orang-orang yang jogging, nongkrong dengan klub motor, sepedaan, dan lain sebagainya. Karena niat saya dan suami adalah untuk mengabadikan diri (baca: foto-foto) di depan tugu, kami susurilah jalan setapak di dekat sungai untuk mencari view yang oke.

Fokuslah pada Tugu Khatulistiwa

Frankly, di kawasan Tugu Khatulistiwa ini tak banyak yang bisa dinikmati. Apalagi jika teman-teman datang di pagi hari. Toko suvenirnya belum buka, ruang tempat dibangunnya Tugu Khatulistiwa asli pun belum buka. Yang ada di sekitar sana, sejauh mata saya memandang, baru 1 warung untuk nongkrong, duduk-duduk sembari menikmati air kelapa dan berbagai makanan yang dijual.

Tempat nongkrong

Di dekat sungai, ada tribun kecil yang sayangnya, kotor bekas jejak kaki. Barangkali belum sempat dibersihkan. Saya yakin, jelang peringatan titik kulminasi yang akan diperingati tanggal 21-23 Maret 2013 nanti, pengurusnya akan bersih-bersih :)

Tribun Mini
Tribunnya kotor :(
The Legend of Aang :p

Selepas foto-foto, saya dan suami berniat pulang, mau sarapan dulu. Laper ciiyn. Tapi ternyata kemarin kami beruntung, karena terpampang tulisan OPEN di ruangan tempat dibangunnya Tugu Khatulistiwa yang asli. Bergegaslah saya dan suami menuju ke sana. Dan rupanya kami berdua menjadi tamu pertama dan satu-satunya di pagi yang cerah itu. Yiiihaaa.

Tugu Khatulistiwa Asli

Kena sinar matahari

Di dalam ruangan yang letaknya tepat di bawah tugu yang besar itu, ada juga beberapa dokumentasi Tugu Khatulistiwa sejak jaman dahulu kala *halah*. Oiya, untuk sejarah tentang Tugu Khatulistiwa, teman-teman baca di Wikipedia saja ya :)

Tahun 1951, belum dipagarin

Tahun 1975, sudah dikasih pagar pembatas

Tahun 1984, pagarnya gedean dikit

1990 - 2006, sudah mirip dengan yang sekarang :)
Duta Besar Jepang dengan Kepala Dinas Pariwisata,
entah tahun berapa
Bapak dr. Buchary saat menjabat sebagai walikota Pontianak,
bersama Dato Rastam Mohammad Isa, Duta Besar Malaysia
Sejarah Equator Monument, dalam Bahasa Inggris
Disajikan dalam 3 bahasa: English, Mandarin, dan Indonesia

Yak!

Itulah beberapa isi Tugu Khatulistiwa yang saya dokumentasikan. Sebetulnya, saya berniat untuk datang di peringatan titik kulminasi, sekalian ingin lihat langsung, seperti apa sih Tugu Khatulistiwa dan benda-benda di sekelilingnya di Hari Tanpa Bayangan. Tapi gak jadi, karena sejak kemarin saya udah balik lagi ke Sekadau hehe. Semoga bisa lain kali deh, sembari menjadi guide teman-teman yang akan berlibur ke Pontianak.

Nah, itu dia cerita tentang landmark kota kelahiranku. Apa ceritamu? :)


84 comments:

  1. Sorry ye bang pak om tante kakak mas semuanya. Saya pertamax

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya sudah tidak ingat lagi sudah berapa kali melewati Tugu Khatulistiwa ini. Namun yang bisa dihitung dengan jari adalah saat mampir ke sini. Saya cuma satu atau mungkin dua kali saja mampir ke sini kalau nda salah ingat sih.

      Yang kedua sekitar 2 tahun lalu alahmak lama juga ya. Saya dan istri main main aja ke sini, kebetulan juga saat itu sedang ada lomba penulisan buku materi pelajaran anak sekolah, dan istri saya dengan timnya mengambil judul tentang Tugu Khatulistiwa.

      Setelah foto foto dan mengambil data, kami datangi kedai atau toko supenir yang ada disekitarnya Tugu ini. Kalau nda salah dulu ada staf anak muda yang masih sekolah SMA kalau nda salah. Fasih sekali bahasa Inggrisnya. Setelah membayar administrasi, saya dan istri mendapatkan sertifikat tanda melintas garis khatulistiwa.

      Sertifikat ini unik dan sopenir yang sangat menarik sebagai tanda bahwa kita pernah melintasi garis Khatulistiwa.

      Delete
    2. belum lengkap tanpa oleh2... ^_^

      Delete
    3. selamat yaaa setelah sekian lama akhirnya pertamax lagi hihihi

      yaaah ada sertifikatnya ya? gak bisa nih, harus ke sana lagi nih nanti buat dapetin sertifikatnya..

      mbak indah, hayuk ke sini beli oleh2 hehehe

      Delete
    4. Iya ada. Sertifikatnya sudah tercetak tanda tangan aseli pak Walikota. Dulu jaman saya dapat sertifikat itu masih bertanda tangan Walikota Bapak Buchary. Mungkin sekarang tanda tangannya aseli dari bapak Sutarmidji.

      Kita tinggal ditanya nama lengkap. dan petugas yang mengetikkan langsung di sertifikatnya. Certificate Of Equatorial Crossing. Kalau nda salah harga administrasinya sekitar 10 ribuan ntah mungkin naik sekarang. Sekitaran itulah.

      Delete
    5. baiklah kang asep.. makasih infonya ya..

      Delete
  2. hhuwwaaaa ada the legend of Aang...
    kalo ahwat,, the legend of Iing.... qkqkqkq....

    ReplyDelete
  3. wah indah ya,baru tahu saya.maklum wong deso,sebetulnya sih pernah saya ke sana namun di daerah sampit kalteng nya mba.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya sekali Pontianak itu ibukota propinsi Kalimantan Barat. Saya aja belum pernah ke Kalteng, Kaltim, Kalseng. Selain nda punya kesempatan waktu, juga masih nunggu undangan hiehiehiehieiehee. Biasalah spesialis Gratisan

      Delete
    2. zigzoor, jauuh kalo kalteng mah dari pontianak hehe..

      kang asep, sama kang.. spesialis gratisan wkwkwk

      Delete
    3. Butul eh betul. Kita memang pemburu gratisan bersertifikat.

      Delete
  4. Aku inget banget nih kak Din, Tugu Khatulistiwa sering jadi pertanyaan ulangan pas SD :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waduuuh masih inget aja? pertanyaannya pake awalan apa, kenapa, di mana, atau kapan??

      Delete
    2. dita, iya.. khas banget kan hahaha

      bang uzay, pake siapa.. siapa yg berfoto di dekat tugu khatulistiwa?

      Delete
  5. Seronoknya ! Barangkali ada chance kat sana saya ingin sangat !

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mari mari datang sahaja ke sini. Full service :P

      Delete
    2. abeck, sini, ntar diguide sama kang asep yak mihihi

      Delete
    3. hatsaaah, generasi wani piro =))

      Delete
  6. saya malahan belum sempat ke pontianak, apalagi berfoto ria di depan tugu khatuliswa dan bergaya seperti legend of Aang..... kapan2 dech kalau ada waktu dan rejeki serta kesehatan baru mampir ke pontianak :-)

    ReplyDelete
    Replies
    1. saya taunya dari buku sejarah, kalau Pontianak kota khatulistiwa, dan makin yakin setelah bapak-ku dinas kesana, pulangnya bawa replika tugu khatulistiwa...;o)

      Delete
    2. mas hary, iya, ntar kalo dinas ke Pontianak, harus sempat mampir ke tugu khatulistiwa :)

      kang hadi, huahahaha =))

      Delete
    3. Replika Tugu Khatulistiwa banyak dijual di sini. Murah meriah. Harga damai, jika beruntung bisa dapat tanda tangan dari sayah hiehieiehiee. Halah *plak

      Delete
    4. huahahaha hayok pesan sama kang asep

      Delete
  7. wah asik juga ya bisa keliling2x, walaupun bebarengan dengan acara temen...yg penting happy aja..

    ReplyDelete
  8. Foto yang mengabadikan perjalanan hehe...

    ReplyDelete
  9. Belum pernah mampir ke dalam tugu, miss.
    Semoga faslitasnya semakin bertambah dan lengkap biar orang-orang tambah berniat dan tertarik unutuk berkunjung kesitu ya, miss~

    ReplyDelete
    Replies
    1. *pasrah dipanggil miss*

      orang kubu raya macam apa kamu efnu belom pernah ke tugu khatulistiwa? ckckck..

      aamiin lah utk harapannya..

      Delete
    2. Hahahahah ita Efnu ini aktif sekali Twitternya. Saya memfollow dia, jadi apa pun yang dia tulis di status Twitternya akan selalu "membanjiri" inbox HP saya ihieieiehiehieiehiee

      Delete
    3. emang kang, efnu nih hobi modus wkkwwkwk

      Delete
  10. gambar 2, (kalimat trik SEO tuh m'ba...halaaa...h)

    mana bisa disuruh fokus ke tugunya, wong yang jelas gambar depannya...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hmmm.. udah keduluan mau komen ini., heeuuu

      *sing "Wajahmu mengalihkan duniakuuuu"

      Delete
    2. kang hadi, huwakakakak keren kan :p

      kak genki, :">

      Delete
  11. Beneran saya jadi nggak bisa fokus selain meneliti foto-fotonya... itu apa lagi yang dibalik tugu khatulistiwa asli., mantap bener da ah :D

    ReplyDelete
  12. wah saya dulu sering denger nama tugu kathulistiwa ini..sepertinya menarik, sayang belum pernah kesana hehe...

    ReplyDelete
  13. saya lagi ngelirik banner di samping yang soal dana kita,
    top banget ya Kang Cilembu bikinnya. good abis!!

    ReplyDelete
    Replies
    1. saya lagi melototin nih,.....*ganjel mata pake korek api....haha

      Delete
    2. Iya benar sekali. Saya sudah cek ke TKP dan wow luar biasa. Canggih tenan ik. Bener bener member komunitas KPK ini isbedes semua kemampuan teknik blogging. Bangga banget saya dengan KPK Komuniti ini

      Delete
    3. keren abiiiis.. bli nakusan katanya yg buat, KPK emang mantap suratap!

      Delete
    4. bukan saya....ituteh.

      buat m'ba dini
      mampir mo ngajakin ronda...;p
      urunsaran boleh?
      kalau bisa klik banner distel terbuka di tab baru kaia milik desa, supaya ngga ganggu halaman utama...cuma saran loh.

      Delete
    5. wkwkwk boleh :p

      iyaaa, saran yg top markotop kang hadi.. caranya piye? saya maen insert link aja itu u,u

      Delete
    6. Kalau dalam settingannya di set "Open new window" atau "open new tab" diklik kanan Mouse juga keliatan pilihannya. Arahkan ke link yang aktif, klik kanan Mouse, muncul pilihan "Open New Tab".

      Kalau di HTML dasar di A href="nama alamat webnya" di kasih "target="blank" kalau nda salah. Maka setiap link yang diklik akan AUTO langsung membuka jendela baru. Open New Window

      Delete
  14. itu yang dibelakang sungai kapuas kah?

    ReplyDelete
  15. fokus,....ngamatin modelnya...hihihi

    ReplyDelete
  16. The legend of Aang ... mengingatkan ama pilem shaolin. ciaatttt ... gubraakkkkk !!!
    rasanya klw ndak poto2 kurang afdol yah mbak... mumpung di lokasi yg istimewa. Pingin kesana.... :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehehehe..

      iya mbak indah, itulah tujuan utama saya ke sana hehe.. hayuk ke pontianak :D

      Delete
  17. Orang pontianak, rumah pontianak, jalan2 di pontianak. Jaman skarang pntianak udah jd tujuan manca akhirat jg. Panasny bukan main y kak.


    Ciye2 berduaan sasuami, seperti pasangan baru nikah aja. *loh
    >,<:

    ReplyDelete
    Replies
    1. weiih manca akhirat >,<

      namanya juga kota khatulistiwa bang kopsus, puanasss.

      selalu merasa seperti pasangan penganten baru bang :D

      Delete
  18. tugu khatulistiwa... heemm... pengen beneran kesana, tapi kapan ya,, sama siapa ya,,,, ngapain aja ya,,,

    co cweet banget deh, sama suami pagi2 ke tugu gituan :D

    ReplyDelete
  19. setuju sama kalau tidak foto dengan ikon kota kurang lengkap kunjungan ke kota tersebut ...

    salam kenal sobat :)

    ReplyDelete
  20. wah disana semua pa serba fery sih mbak musti di jalani lewat sungai ya? Hmmm pengen ke tugu katulistiwa, dan nyanyi lagunya syahrini. dunia ini tak seluas panggung katulistiwa hahahha

    ReplyDelete
    Replies
    1. gak juga nem.. jalanannya banyak kok :)

      iyaayaa, lupa nyanyi2 lagu syahrini kemaren itu huwahahah

      Delete
  21. Tersaji lengkap Mbak hasil perjalananya di kota Khatulistiwa,lihat foto-foto diatas saya serasa didalam gedungnya Mbak :)

    ReplyDelete
  22. Saya belom pernah kesana tuh sama sekali mbak, Semoga kapan" bisa maen apalagi bisa merasakan titik kulminasi itu, hehehe

    ReplyDelete
  23. kapan ya saya bisa foto dan meluk tuh tugu khatulistiwa.
    saya belum perna kesana...hohohohhhh

    ReplyDelete
  24. titk kulminasi itu apa kakak?'o'

    ReplyDelete
    Replies
    1. hari tanpa bayangan mai :)

      Delete
    2. Saya sering ke Tugu Khatulistiwa, tapi satu kalipun belum pernah liat dengan mata kepala sendiri momen tanpa bayangan itu. Biasanya sih ada even kebudayan ya. Namun karena kesibukan tidak bisa hadir satu kalipun bersama sama masyarakat melihat matahari tanpa bayangan. Menyedihkan memang sayah

      Delete
    3. sama kang.. males soalnya pasti rame tuh hihi.. yuk, sesekali liat.. ajak bule manaa gitu, jadi ada alesan kang buat dapat tempat di depan hehe

      Delete
  25. KERENNN!! kapan ya ke pontianak T_T

    ReplyDelete
  26. ga punya duit diem aja pasrah ngeliat foto diatas T.T

    ReplyDelete
  27. di Riau juga ada satu daerah yg punya tugu khatulistiwa, lipat kain namanya kalo gak salah, hihii
    kereen yah, :D

    ReplyDelete
  28. Oh, titik kulminasi itu hari tanpa bayangan ya Mba? Perlu dijelasin tuh, saya juga baru denger, heheh.
    Well, keren kota pontianak nya. Jadi pengin ke situ.

    ReplyDelete
    Replies
    1. udah banyaaak yg jelasin, tinggal gugling aja hehe..

      Delete
    2. seru gak membace koment disini...he...he..., jadi nak ikot koment gak ni (gatal jari mau mencet kibod). itu memang istimewa. tugu khatulistiwa yang kate orang malaysia disebutnye sijil katulistiwa.
      Setiap 6 bulan posisi matahari pindah2 dari selatan ke utara. 23 maret dan 23 september pas tengah2 ( 0 derajat ) jadi tak ade bayangan. kate orang tue2, bende tu dah ade dari jaman belande.
      sekarangpon banyak belande, belande kapala itam. ha...ha...
      numpang komen ye Mbak, sambel kenalan.

      Delete
  29. Seumur hidup di pontianak ni belom pernah kamek ke tugu khatulistiwa tu..

    ReplyDelete
  30. iya nih kak, jadi merasa tersentil nih. dewe juga belum pernah berfoto di depan tugu khatulistiwa. Padahal asli Pontianak. justru ke sananya kadang tidak teringat buat foto2. hehe
    >> kalo kita yang jadi wisatawan emang gitu kak. Mengabadikan moment karena kita tidak tinggal disana.
    semoga kalo ada event di tugu, bisa befoto disana. Makanya mesti sedia kamera pocket kali ya untuk mengabadikan moment yang mungkin tidak pernah ditemukan lagi. Menjadi penulis, kamera adalah senjata ampuh menangkap buat ide setiap moment. betul tidak?

    ReplyDelete