dhz tweets fb dhz dhz on pinterest dhz g+ dhz socmed dhz blogs dhz is ... Home Home Image Map

Wednesday 28 November 2012

Kriteria Sahabat




Teman-teman tentunya sudah tak asing ya dengan hadits Rasululah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang ini:

مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالسَّوْءِ كَحَامِلِ الْمِسْكِ وَنَافِخِ الْكِيرِ ، فَحَامِلُ الْمِسْكِ إِمَّا أَنْ يُحْذِيَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيحًا طَيِّبَةً ، وَنَافِخُ الْكِيرِ إِمَّا أَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ رِيحًا خَبِيثَة

Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR. Bukhari 5534 dan Muslim 2628)
Juga hadits di bawah ini:

المرء على دين خليله فلينظر أحدكم من يخالل

Agama Seseorang sesuai dengan agama teman dekatnya. Hendaklah kalian melihat siapakah yang menjadi teman dekatnya.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi, dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Silsilah Ash-Shahihah, no. 927)


Frase 'pilih-pilih teman' memang kurang populer dan dianggap picky, eksklusif, dan jahat oleh sebagian orang. Untuk urusan sosial kemasyarakatan, pilih-pilih teman memang sangat tidak oke. Tapi untuk urusan akhirat, pilih-pilih teman itu harus. Memilih teman yang jelek akan menyebakan rusak agama seseorang. Jangan sampai kita menyesal pada hari kiamat nanti karena pengaruh teman yang jelek sehingga tergelincir dari jalan kebenaran dan terjerumus dalam kemaksiatan.

وَيَوْمَ يَعَضُّ الظَّالِمُ عَلَى يَدَيْهِ يَقُولُ يَا لَيْتَنِي اتَّخَذْتُ مَعَ الرَّسُولِ سَبِيلاً يَا وَيْلَتَى لَيْتَنِي لَمْ أَتَّخِذْ فُلَاناً خَلِيلاً لَقَدْ أَضَلَّنِي عَنِ الذِّكْرِ بَعْدَ إِذْ جَاءنِي وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِلْإِنسَانِ خَذُولاً

Dan ingatlah ketika orang-orang zalim menggigit kedua tanganya seraya berkata : “Aduhai kiranya aku dulu mengambil jalan bersama Rasul. Kecelakaan besar bagiku. Kiranya dulu aku tidak mengambil fulan sebagai teman akrabku. Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al Qur’an sesudah Al Qur’an itu datang kepadaku. Dan setan itu tidak mau menolong manusia” (Al Furqan:27-29)

Ibnu Qudamah Al Maqdisi rahimahullah berkata :


وفى جملة، فينبغى أن يكون فيمن تؤثر صحبته خمس خصال : أن يكون عاقلاً حسن الخلق غير فاسق ولا مبتدع ولا حريص على الدنيا

“ Secara umum, hendaknya orang yang engkau pilih menjadi sahabat memiliki lima sifat berikut : orang yang berakal, memiliki akhlak yang baik, bukan orang fasik, bukan ahli bid’ah, dan bukan orang yang rakus dengan dunia” (Mukhtasar Minhajul Qashidin 2/36).

Gitu kakak-kakak.

Spesial untuk semua teman saya, yang sudah pernah dekat, yang masih dekat, yang selalu dekat, dan yang kelak akan menjadi teman dekat, tetaplah menjadi teman dekat, sahabat, yang tak segan untuk mengingatkan saya saat saya keliru. Sebagai orang yang kalian anggap sahabat, saat ini saya belum menyandang kriteria sahabat ideal. Akhlak masih kocar kacir, masih suka dunia, kadang bikin salah pun sengaja T.T. Tetap menjadi sahabat saya ya, kalian :')

Semoga kita tetap bersama berada di jalan kebaikan, tidak saling tebar pengaruh negatif, senantiasa saling menyemangati untuk berbuat baik, dan tidak ngambek kalo dinasehati.

Teman-teman blogger juga ya, walopun kita belom pernah jumpa, semoga interaksi kita di dunia maya, saling isi kolom komentar dan lain sebagainya, kelak diperhitungkan sebagai pemberat amal baik kita. Aamiin.

Jadi mellow gini sih *lap air mata*


4 comments:

  1. Makasih sharing bagusnya.
    Salam kenal dan kalau sempat mampir dan submit url blognya di blog direktori saya, gan. :)

    ReplyDelete
  2. Wah Gagal PErtamax lagi hiehiheiheiee. Nda apa lah jadi yang KEDUAXX. Kriteria sahabat memang subyektif dalam arti kata masing masing dari kita, masing masing individu punya kriteria masing masing untuk menentukan siapa siapa yang pas dihatinya untuk dijadikan sahabat

    Saya berpendapat mereka yang hanya memilih teman yang "itu itu" saja tanpa membuka diri kepada sahabat atau teman yang lain, bisa disebut ekslusif. Beda sendiri. Ada dampak negatifnya. Jika sang teman pindah ke kota lain karnea sesuatu hal, nah bisa jadi ia akan ikut sang teman itu kemana saja dia pergi. Begitu dekatnya hubungan emosional keduanya. Seia sekata seiring sejalan. Selaras Serasi Seimbang (GBHN Kaleeee)

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehehe...

      wih, ada ya yang segitu banget sampe diikutin kemana2 hihihi

      Delete
  3. alhamduillah mendapat kajian di pagi hari, "orang sholeh kumpulono"

    ReplyDelete