dhz tweets fb dhz dhz on pinterest dhz g+ dhz socmed dhz blogs dhz is ... Home Home Image Map

Thursday, 31 May 2012

Mind, Mouth, and Fingers

Ada beberapa hal yang terkadang membuat saya memilih untuk menghentikan suatu kebiasaan dalam rangka mengimplementasikan kalimat:
"We can't control other people's mind, mouth and fingers to think and talk something bad. But we can control ours."

Kita tidak bisa mengontrol pikiran orang lain.


Saat misalnya seseorang berbuat suatu hal yang bahkan sudah benar berdasarkan syari'at, saya tak bisa memaksakan orang lain untuk menghentikan pemikiran mereka tentang orang tersebut lagi cari muka, sok suci, orang kebenaran, blah blah blah.

Sama sekali tak bisa kita mengatur atau menghentikan isi kepala orang lain.

Tapi jelas kita bisa mengontrol isi pikiran kita. Maka, berpikirlah positif. Apakah untuk berpikir positif sedemikian sulit sampai harus dibimbing dulu? Oh, you have your own life, man!

Kita tidak bisa mengontrol ucapan orang lain.


Saat misalnya kita berada dalam forum diskusi, berseliweranlah berbagai opini dan argumentasi. Seorang moderator atau pemimpin diskusi mungkin bisa menentukan giliran bicara, tapi isi ucapan seseorang, mana bisa diatur orang lain toh?

Tapi kita bisa mengatur isi ucapan kita. Bebaskan ucapan dari mencari-cari kesalahan orang lain. Bebaskan ucapan dari menggunjingkan hidup orang.

Kita tidak bisa mengontrol jari jemari orang lain.


Siapa saya ngatur-ngatur isi blog orang lain? Siapa pula saya ngatur-ngatur jempol following saya mau ngetwit apa? Blog-blog gue, akun twitter gue, kalo ga suka ya unfollow  aja. Susah amat.

Sering tuh saya baca kalimat demikian di twitter hihihi. 

Tapi kita bisa mengontrol jempol kita untuk menulis dan ngetwit yang baik, cantik, manis, bersyukur, teratur. Biarlah orang lain berkicau di ranah lainnya.

Pic: here


Begitulah :)

25 comments:

  1. Benar. Tidak ada gunanya membincangkan keburukan atau kejelakan orang lain walau pada kenyataannya orang itu (jelas jela) melakukan kesalahan.Bahkan orang yang sudah dinyatakan bersalah alias terdakwa pun masih didampingi pembela.

    Membincangkan keburukan, dan kejelekan orang lain merupakan perbuatan yang tidak terpuji. Great posting Miss Syahdini. Excellent

    ReplyDelete
  2. Bingung mau komen apa. Serba tdk bisa

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dibaca dulu postingannya, jadi ga bingung :)

      Delete
  3. Saya juga sering dapet mensyen kayak gini "kalo ga suka ya unfollow aja." Saya setuju dengan Kakak Cantik :) Kalo bukan kita yang ngontrol diri kita sendiri, siapa lagi? haha

    ReplyDelete
  4. itulah selemah-lemahnya iman, ketika kita tidak bisa memperingatkan, cukup diri kita jangan sampe ikut2an berbuat yang tidak benar, #begitu gak y @.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Selemah2nya iman, didoakan saja ya rif. Bener, ga usah ditiru yah yg jelek2 dari saya :)

      Delete
  5. Bikin tulisan di blog yang baik gitu ya mbak?

    ReplyDelete
  6. benar Din, kita nyambung ye :)
    kemaren2 kakak juga berfikir tentang ini :)

    smg kita bisa mengontrol diri kita,

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ta'loful qulub kak. *peluk kak vitha*

      Delete
    2. Eeeh typo. Ta'liful maksudnye (doh)

      Delete
    3. Eeeh typo. Ta'liful maksudnye (doh)

      Delete
  7. wahhh, manteb nih mba din :)

    laggian ada juga orang yang suka maksa minta follback, saya bilang aja saya males follback, dan saya juga gak minta di follow..

    makanya widget follow di blog saya, saya hilangkan :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. udah kayak artis deh bang dayat, rame yg minta polbek hehehe..

      Delete
  8. Good post. Selalu berusaha berpikir positif :)

    ReplyDelete
  9. brb berbenah diri, dan semua kata yang keluar memang harus di tanggung jawabkan =)

    benar kita ngga bisa merubah pikiran orang lain, tapi sulit juga berpikiran positip itu, jalan satu-satunya hanya diam dan sekedar cukup tau.. =)

    ReplyDelete
  10. Ketangkap ada warna emosional di postingan Mbak Dini. Hehe, asyiik. Iya bener, meski ada kalanya kita hrs beririsan kepentingan dg orang lain kan ya? Wah kalo jaman dulu, saya suka main kasar kalo ada yg beda pendapat sama saya. Malu kalo mengingatnya, hehe.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aaaakhirnyaaa ada yg bisa merasakan emosi di postingan ini :D

      Iya pak, ini ditulisnya sambil mengeluarkan semua rasa kesal saya thd sesuatuh :p

      Walopun suka ngaku udah dewasa, kadangkala masih sering labil juga hufff..

      Delete
  11. AnonymousMay 31, 2012

    harusnya ini juga bahas hati deh, kita kan bisa mengatur apa yang dirasakan hati #edisigalau

    ReplyDelete
  12. Sepertinya tulisan ini akan selalu abadi karena temanya mengenai hal-hal lumrah yang dilakukan manusia, ya mungkin sesekali mengenai diri kita juga. Nice share, saling mengingatkan...

    ReplyDelete