Terinspirasi dari postingannya Kak Lisa tentang twitterland nih makanya jadi nulis tentang twitter. Mengenai mengapa saya yang demikian aktif berkicau dia twitter saya: @diniehz, memutuskan untuk tak lagi mengakses twitter setiap hari. Yoihyoih, sudah sekitar 2 bulan saya sanggup rupanya melewati hari tanpa lihat timeline :D Posting tweet sesekali sih ya masiiih. Itu pun saya posting tidak via twitter.com atau ubersocial. Sejak Desember 2011, saya lebih sering post tweet via tweeker, sebuah aplikasi khusus untuk ngetwit doang, no timeline, no direct message. Kalaupun tak via tweeker, kadang juga muncul postingan via foursquare. Sama juga, no liat timeline dong ya. Yiihaa.
Sebagaimana yang pernah saya tulis waktu itu, kadangkala rasa empet, sebel, kesal memang muncul saat baca tweet beberapa orang tertentu.Orang tertentu ini beragam macam modelnya. Namun pada akhirnya, orang-orang tersebut saya gelari dengan sebutan cukup terhormat: OTP alias Orang Terlalu Pintar. Hehehe. Why just I unfollow those acc? Errrr, ga enakkk kalo mau unfollow. Itu aja alasannya. Ga enak, karenaaa errrr yaaa pokoknya ga enak.
Entah saya yang terlalu sensitif dengan tweet mereka, atau tweet mereka yang terlalu sensitif untuk saya *apa bedanya ya? ihihi* sehingga dari kicauan yang 'hanya' sekedar tulisan itu sanggup memunculkan kesan bahwa sang pekicau adalah sesosok manusia yang, katakanlah, tau segalanya. Atau, sang pekicau adalah manusia yang tak perlu mendapat pengetahuan baru untuk suatu hal tertentu, selain prior knowledge yang sudah ia miliki. Ya, tipikal manusia yang ketika diajak untuk saling mengingatkan, memilih untuk mengedepankan standar hidup dan pola pikir yang sudah tertanam dalam kepala mereka. They have their very own vindication, so they don't even need to face the truth. Gitu deeeh.
Well, saya tidak akan memberikan contoh tweet macam apa yang muncul itu. Ya kalo dikasi tau sama aja membongkar identitas para OTP ini dong, kasian aaah orangnya :p Cukup simpati, simpan dalam hati saya aja ya siapa-siapa manusianya *winkwink*
Well, saya tidak akan memberikan contoh tweet macam apa yang muncul itu. Ya kalo dikasi tau sama aja membongkar identitas para OTP ini dong, kasian aaah orangnya :p Cukup simpati, simpan dalam hati saya aja ya siapa-siapa manusianya *winkwink*
Naaah, itu alasan pertama dari jarangnya saya ngetwit. Alasan kedua adalah, mengurangi jumlah tweet per hari. Terakhir saya cek via dabr.co.uk, tweet saya per hari adalah 31,1tweets/day. Masih banyak kaaan? Itu adalah bukti bahwa dulunya saya aktif abesss berkicau. Maka dari itu, demi menurunkan angka tersebut, saya pun beberapa bulan lalu memutuskan untuk just post a tweet a day. Sekarang malah sudah bisa no tweet everyday loooh. *berasa keren*
Oh, selain twitter, di facebook juga sekaran saya sudah lumayan pasif. Alasannya serupa tapi tak sama. Bagi beberapa facebook atau twitter user, tampaknya adalah sebuah hal yang wajar untuk berbagi apaaa saja yang mereka rasakan dan mereka alami di ranah publik. Semuanya dibuka. Hak masing-masing dong ya. So, demi menjaga diri dari mengetahui hal-hal yang tak perlu *such as aib orang lain, yes aib orang*, berhubung saya tak punya kuasa mengatur jempol orang lain, lebih baik saya mengatur mata saya sendiri aja deh. Hak saya juga kan ya menyeleksi hal apa saja yang baiknya saya lihat dan tidak.
Setelah sekitar 2 bulan tak aktif di twitter dan facebook, saya merasa jauuuh lebih aman damai tentram sejahtera sentosa dibanding hari sebelumnya. Info-info dan ilmu-ilmu yang bertebaran di timeline twitter tetap bisa saya akses lewat media lain. Yang kurang hanyalah kabar terkini tentang beberapa orang rekan. Kalau lagi pengen tau kabar mereka pun, saya masih bisa SMS atau sesekali kirim DM hehehe. Kalau temanteman yang pengen tau kabar saya? Boleh mention twitter saya @diniehz atau SMS juga bisaaa :) Atau, ngeplurk ajaaa yuuuk. Kalau di plurk saya masih aktif loooh :D
Baiklah. See you some other time in twitland yaa Insya Allah. And see you in the next post, of course.
Oh, selain twitter, di facebook juga sekaran saya sudah lumayan pasif. Alasannya serupa tapi tak sama. Bagi beberapa facebook atau twitter user, tampaknya adalah sebuah hal yang wajar untuk berbagi apaaa saja yang mereka rasakan dan mereka alami di ranah publik. Semuanya dibuka. Hak masing-masing dong ya. So, demi menjaga diri dari mengetahui hal-hal yang tak perlu *such as aib orang lain, yes aib orang*, berhubung saya tak punya kuasa mengatur jempol orang lain, lebih baik saya mengatur mata saya sendiri aja deh. Hak saya juga kan ya menyeleksi hal apa saja yang baiknya saya lihat dan tidak.
Setelah sekitar 2 bulan tak aktif di twitter dan facebook, saya merasa jauuuh lebih aman damai tentram sejahtera sentosa dibanding hari sebelumnya. Info-info dan ilmu-ilmu yang bertebaran di timeline twitter tetap bisa saya akses lewat media lain. Yang kurang hanyalah kabar terkini tentang beberapa orang rekan. Kalau lagi pengen tau kabar mereka pun, saya masih bisa SMS atau sesekali kirim DM hehehe. Kalau temanteman yang pengen tau kabar saya? Boleh mention twitter saya @diniehz atau SMS juga bisaaa :) Atau, ngeplurk ajaaa yuuuk. Kalau di plurk saya masih aktif loooh :D
Baiklah. See you some other time in twitland yaa Insya Allah. And see you in the next post, of course.
wesss.... kl twitter same fb dikurangi, ngeBlognya jangan sampe dikurangi yeee :D
ReplyDeleteInsya Allaah :D
ReplyDeletemerasakan hal yang sama Din..
ReplyDeletekadang kedua tempat itu bikin diri tak nyaman baik karena baca tweet dan status fb org lain yg bisa mendorong kita berfikir jelek, atau mgkn dr kata2 sendiri yg takutnya menggurui org lain :)
kalo buka pun tertariknya cuma sama info yg menjurus hobi, he
Toss dong kita kalo gitu kk ( '⌣')人('⌣' )
ReplyDeleteYoi, dini jak sampe buat akun baru kak, khusus utk follow akun2 bermanfaat hehehe
he..akun yg mana tuh? :)
ReplyDeleteRahasia masih kak hehehe ^.^v
ReplyDeletehmmmmmm.....kalau fb emang udah sangat jarang dilirik. yg nge add juga pilih2 yg akan di confirm..malah berniat untuk mengurangi jumlah temen di fb..suka ngiri sama temen2 yg temen di fbnya sedikit tp yg sedikit itu buat status2 yg bermutu....kalau di twitter agak susah jg mau dikurangi, soalnya lg suka2nya...dpt info bola jg dr situ (soalnya males nonton bola karena waktunya kemalaman)hehehehehehe
ReplyDeleteHehehe siip deh, as long as nda mengganggu kenyamanan masing2 bersocial media, lanjuuut (•ˆ⌣ˆ•)
ReplyDeletekapan2 tulis lah tentang Sekadau.. Keindahanye gitu.. biar kamek tau sekadau tu cam mane.. kamek tak pernah kesana sih :D
ReplyDeleteUdah tuu, baru 1 sih, tentang Gunam hehehe.. Nanti ye Insya Allah kalo rihlah ke tempat lain, dituliskan di blog :)
ReplyDeleteplurk?? apa itu plurk?
ReplyDelete(taser)
ReplyDeletekau gitu din.. tak can.. baru gak aku nak dapat 2juta follower, kau hiatus pula..dalah.. aku balek lagi maen FS jak sekalian..dak pun mIRC cari jodoh agek.. wkakwakwkakwka
ReplyDelete@anonymous, kalo kw benaran dpt 2 juta followers aq balek agik la per maen twitter..
ReplyDelete@rissa, siaaap mbak arsitek ;)
add FB ini dong: NaaNhaa Chocoball
ReplyDeleteSaya juga kini lebih senang ke Twitter, walaupun FB ya seneng juga. Setidaknya banyak media Online yang bisa saya gunakan untuk mempererat silaturahmi dan persahabatan.
ReplyDeleteDari FB juga saya banyak ketemu teman lama waktu di jaman SD - Kuliah. Senang rasanya bisa "kumpul" dengan teman teman lama walau secara virtual. Ahh I like silaturahmi in every way
me too, kang.. skarang twitter saya pake untuk share isi blog aja, sama balas mention beberapa orang teman.
ReplyDeleteBaru baca tulisannya. Dan toss dulu dong, aku juga pake Tweeker!
ReplyDeleteTapi karena Social Media addict, di hapeku ada banyak aplikasi Twitter, katak Twitter for BlackBerry, Uber, Tweeker -____-''
Salam kenal, kakak! :D
Hehehe, salam kenal juga dini :)
ReplyDeletesama lagi dong kita, ubersocial, tweeker, twitter for bb, openbeak hahaha.