
"haha...jadi sekarang sedang memikirkan masalah nikah menikah ni...wo wo wo..saya tunggu undangannya yeee..hehe"
Itu bunyi salah satu komentar yang ada di postingan seorang teman. Saya lantas meneropong 3 buah kata: "Saya tunggu undangannya" yang menurut saya, seriiiing banget disampaikan orangorang setiap kali topik menarik bernama pernikahan diangkat ke permukaan. Semuanya seakan saling menunggu undangan. Emangnya beneran nungguin? Bukannya kata Armand Maulana, "Menunggu itu bosan Bosan yang mengusikkanku Coba saja kau merasakan Terima saja terimaaaa....."
Yeah yeah yeah. Different cases, rait ;)
Saya sendiri, kayaknya pernah juga deh ngomong dan nulis kayak gitu ke orang laen. Nungguin Undangan. Berapa kali ya? Seinget saya, ucapan itu pernah saya lontarkan ke salah seorang 'siswi' yang sekarang anaknya udah masuk bulan ke 2 *kalo ga salah*. Trus, ke Kak Diar, yang undangannya terpajang dengan cantik di postingan kali ini. Sangat menginspirasi. Dikirim via email dalam format jpg dan pdf. Menghemat biaya, kan ya? Membantu melestarikan alam, sekaligus juga melestarikan pengeluaran untuk biaya penting jelang dan pasca nikah. Waktu kak Syarifah Lubna nikah, malah sending invitation via facebook. So nice trick to be thrifty :)Boleh juga dicontoh ya, kawan.
Nah, setelah saya menerbitkan tulisan ini, siapa nih yang giliran nungguin undangan saya? Kalo nungguinnya serius dan ga pengen terlalu lama, tar saya kasi tau nomer rekening saya. Transfer dana ke sana, trus tungguin sekitar 2 minggu untuk urus design dan nyiapin bahanbahan. Setelah itu, dalam 1 hari, undangannya udah bisa saya cetak. Gimana? :L *Syarat dan ketentuan berlaku*
tak nunggu undangan, nunggu makanan nye jak.
ReplyDeletetu siy undangan donasi..
ReplyDelete:p
haha... jujur... ketika ngomong "ditunggu undangannya", dalam hati sebenarnya ngomong "aku juga menunggu saatnya menyebar undangan" :p
ReplyDelete@ Anonymous a.k.a ferydungu :)) tak pake undangan tak dapat makan!!
ReplyDelete@ King a.k.a b'andri, bersedia bantu donasi? aih, I believe you will ;;)
@ k'tika, yeah itulah maksut postingan ini sebenernya kak :x
Waiting for your invitation (but without the transfer fuss, of course) ;)
ReplyDeleteOh, thanks for displaying my e-vite (whic I take pride a lot about, since, well, I designed it myself) :)
:D sure, sista.. your waiting will not be something useless, and your design is great, anyway :)
ReplyDeleteI'm waiting too.. and can't help to be awaited.. :))
ReplyDeleteneed me to help u to make proposal? :o
ReplyDeletetrus pertanyaan satu lg yg sering dilontarkan, yah terutama untuk ane,, hehe (sangat-sok-mode-on)KAPAN NYUSUL?? muhuhuu,, piluuu,,,
ReplyDeletentar special untuk temen2 blogger, undangan nikah ku, tak bikinin blog khusus, alamatnya :
undangan-nikah-humaira-dan-fulan.wordpress.com
hehehe,, mayan, ngurangin biaya cetak undangan,,
;;) ide bagus!! brilliant!! eh, tapi kenapa indak dipost di blog yang sekarang dah ada aja kak? :? kan ga repot buat blog lagi hohoh :f
ReplyDeletenope, thanks.. I've already had the example :D
ReplyDeletekalo gitu, dini yang pinjam the example of the proposal :$
ReplyDeleteundangannya bagus... ijin nyimpen yaaaa :D
ReplyDeletesalam bwt temennya, selamat atas pernikahannya gitu :)
yaaa, udah lewat hari meritnya mbak.. tapi tenang ajah, ntar salamnya saya sampein :D
ReplyDelete