
Saya seneng dengan tulisan-tulisan saya, dan recenly cukup senang untuk mengilas balik yang satu ini.
That’s why, my Lord…
Send me one to lie down
To let out this frown
To astonish me that I also need my head to put a crown
Send me one to lie down
To let out this frown
To astonish me that I also need my head to put a crown
Bicara rasa memang ga ada habisnya. Makanya saya sebenernya agak-agak males mau kilas balik tentang rasa. Anyway, beberapa malam yang lalu, jelang pergantian hari, saya sempat sharing sama seorang sahabat setengah jam sebelum pergi tidur, bahwa saya seringkali begitu takut untuk kembali olah rasa.
Emang gimana gitu caranya mengolah rasa? Kan saya ga pinter masak? Nyehehe... ga ada hubungannya sama masak memasak sih. Walaupun masak ADALAH masalah yang cukup sensitif kalo dibicarakan bersama saya, tapi perihal mengolah rasa yang satu ini rasanya jauh lebih sensitif daripada sekedar memasak.
Saking sensitifnya, hingga kadangkala umat manusia tidak merasa bahwa RASA dalam HATI bisa berfluktuasi layaknya mata uang. Paling tidak, begitulah yang saya rasakan. Naik turun rasa dalam hati: bingung, seneng, kecewa, khawatir, ya sekarang ini benar-benar sedang fluctuating feeling.
Rasa..sEperti rasa yang tertinggal...loh ST12 donk... he he he
ReplyDeletePERTAMAX
what? st 12? hehe ga masuk format atuh hohohoh
ReplyDelete