Dia adalah penemu bohlam, begitu dibanggakan semua lapisan masyarakat yang pernah mengenyam bangku pendidikan, baik formal dan non formal. Thomas Alfa Edisonlah yang membuat manusia saat ini ‘keluar dari kegelapan’. As our beloved prophet Mohammad SAW who has already brought us from the darkness into the lightness. Bedanya, kalo Nabi Muhammad membawa kita pada ‘keterangan’ dalam arti terang yang benar-benar menerangkan jiwa dan raga, sedangkan Alfa Edison membawa kita pada ‘keterangan’ yang tidak pasti!
Kenapa? Yeah, sangat terasa sekali ketidakpastian sesuatu yang berharga yang dinamakan ‘terang dari sebuah lampu’ di kota Pontianak tercinta ini. Lagi dan lagi, akibat sesuatu dan lain hal yang harus dimaklumi oleh masyarakat awam ini, kita meraba dalam gelap selama sekitar sekian tahun belakangan ini. Entah bagaimana harus menumbuhkan rasa senang dan terima kasih untuk Thomas Alfa Edison yang sudah menemukan bola lampu dengan gilang gemilang dalam kondisi seperti sekarang ini. Jujur, saya sebenarnya sudah lelah berada dalam kegelapan yang terjadwal dari pihak berwenang (dalam hal ini, siapa lagi kalau bukan PLN).
Dari pihak PT. PLN Persero sudah memberikan konfirmasi bahwa ada kerusakan terhadap ini dan itu dan entah apa itu namanya yang membuat keberadaan listrik (artinya, tidak hanya sekedar penerangan saja yang terganggu, tapi juga pendinginan *kulkas maksudnya*, penyegaran mata untuk nonton TV, dan terutama penyejukan dari AC maupun kipas angin) di Pontianak tercinta ini terhambat sampai dengan pertengahan oktober nanti. Artinya, masih sekitar 2 minggu lagi. Yah, bertahanlah untuk hidup beberapa saat tanpa listrik. Nantikan kejutan-kejutan menarik dari PLN ketika kita sedang nyaman beraktivitas, tiba-tiba lampu padam. Tolong dimaklumi wahai rakyat biasa!
No comments:
Post a Comment